REPUBLIKA.CO.ID, MONTANA - Lebih dari 3.000 angsa tewas setelah meminum air yang tercemar limbah kimia dari situs pertambangan bekas di Butte, Montana, Amerika Serikat (AS). Sekawanan besar angsa itu terdampar di dekat situs tambang The Horseshoe Bend, setelah tertiup angin badai salju saat hendak melakukan migrasi.
Air yang diminum angsa-angsa tersebut telah tercemar berat oleh bahan kimia asam dan logam. Tak hanya mengancam angsa, air dari lubang tambang yang mengalir ke Sungai Silver Bow juga mengancam nyawa manusia.
Sebelum Presiden Donald Trump dilantik pada Jumat (20/1) lalu, pejabat federal sedang berjuang menjaga agar tidak terjadi kebocoran air berbahan kimia beracun ke dalam sistem air tanah di kota. Mantan anggota Parlemen, Fritz Daily, mengharapkan pemerintahan Trump dapat melanjutkan upaya penyelamatan ini.
"Saya sedang berbicara tentang masa depan lingkungan di kota ini. Saya sedang berbicara tentang masa depan ekonomi kota ini. Saya sedang berbicara tentang masa depan sosial kota ini," ujar Daily, yang kini telah menjadi aktivis lingkungan, dikutip The Guardian.
Situs tambang The Horseshoe Bend merupakan situs milik perusahaan tambang Anaconda Copper Co. The Horseshoe Bend memiliki terowongan sepanjang ribuan mil yang telah beroperasi selama lebih dari satu abad.
Di dalam situs ini terdapat emas, perak, timah, seng, mangan, dan terutama tembaga. Sehingga Butte mendapatkan julukan kota terkaya di bumi.
Tambang tua The Horseshoe Bend, mulai terkena banjir ketika aktivitas pertambangan dihentikan pada 1982. Air yang terkontaminasi mulai mencemari lingkungan sekitarnya dan diperkirakan akan mencapai tingkat kritis pada 2023.