REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Polemik antara pesepak bola Rudolof Yanto Basna dan Arema Cronus memicu ketegangan antara kedua belah pihak. Terdapat beberapa hal yang disebut sang pemain tidak tepat dengan situasi yang ada. Dia mengatakan bahwa tudingan tersebut tak berlandaskan apapun.
Sebelumnya Yanto Basna sudah diprediksi bakal berseragam Arema FC, namun pihak klub yang bermarkas di Kanjuruhan Kota Malang itu ingin mengurungkan niat merekrutnya. Klub berjuluk Singo Edan mengkalim bahwa pesepak bola yang sebelumnya bermain untuk Persib Bandung sudah mangkir dari latihan dan pergi tanpa izin.
Atas hal tersebut pemain berusia 21 tahun buka suara. Dia mengaku kecewa dengan sikap manajemen Arema Cronus soal keberangkatannya ke Jakarta Jumat dini hari lalu (20/1). Apalagi, kepergiannya itu bertujuan untuk bertemu orang tua. Namun, Arema justru menilai Yanto telah melakukan tindak indisipliner. Parahnya lagi, manajemen Arema menuding dia pernah melakukan tindakan serupa dengan beberapa tim.
Pernyataan itu merujuk pada General Manager Arema, Ruddy Widodo. Ia menuding bahwa Basna pernah melakukan tindakan indisipliner ketika berkostum Mitra Kutai Kartanegara (Mitra Kukar), dan Persipura Jayapura. "Tudingan tersebut tak berdasar. Terutama dengan Persipura. Sejak kapan saya pernah berseragam Persipura," terang Basna.
Alhasil, alasan Yanto Basna enggan berlatih dengan Arema lantaran sang pemain masih menghargai kontraknya dengan Persib yang habis pada Februari mendatang. "Tidak etis untuk latihan dengan tim lain kalau tim saya yang lama belum berikan surat keluar. Karena saya adalah pemain profesional dan sangat menghargai kontrak," jelas pemain kelahiran Sorong ini.
Baca juga berita Persib Bandaung Sisakan Satu Slot Pemain Asing.
Sementara melalui akun resmi Twitter @YantoBasna31 ia menambahkan bahwa kontrak dengan Singo Edan belum resmi ditandatangani. "Satu hal lagi yang perlu diingat, sampai saat ini saya belum tanda tangan kontrak dengan Arema. Juga, belum mengambil sepeser pun uang dari mereka seperti berita yang berkembang selama ini," tulisnya.
Di sisi lain, Arema Cronus mengkonfirmasi bahwa mereka akan memberi kesempatan kedua bagi Yanto Basna untuk bergabung dengan skuat Singo Edan asalkan sang pemain bersedia mematuhi syarat yang dikeluarkan oleh klub. Melalui pelatih Aji Santoso, Arema ingin Yanto Basna meminta maaf kepada manajemen klub secara terbuka dan tidak mengungkapkan hal tersebut di media sosial.
"Masih ada kesempatan untuk Basna, kami menerimanya asal dia minta maaf ke manajemen, pelatih dan Aremania secara terbuka, kalau tidak bersedia ya dia benar-benar kehilangan kesempatan untuk bergabung dengan kami," ungkap Aji Santoso, pelatih Arema saat dihubungi Republika, Senin (23/1).
Menurutnya, Basna harus melakukan hal itu sebagai bentuk itikad baiknya sebagai pemain profesional. Apalagi, sebenarnya Arema sangat serius menginginkan bek tengah jebolan Diklat Ragunan itu. “Harus terbuka minta maafnya, bukan lewat media sosial seperti itu,” kata Aji menambahkan.