REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Para pejabat Irak mengatakan, pasukan Irak mengambil alih kendali Mosul timur setelah 100 hari berperang mengusir ISIS dari wilayah tersebut. Pasukan Irak berperang melawan ISIS dibantu oleh tentara Amerika.
Juru Bicara Wakil Parlemen Sheikh Humam Hamoudi mengatakan, pasukan Irak membebaskan tepi kiri Kota Mosul. "Ini merupakan hadiah bagi rakyat Irak," katanya, Senin, (23/1).
Juru Bicara Militer Brigadir Jenderal Yahya Rasool mengatakan, tentara Irak pada Ahad lalu memasuki Rashidiya yang merupakan distrik terakhir yang dikontrol ISIS. "Kami akan terus mendesak para militan ISIS keluar dari timur laut Mosul."
Seorang penduduk Rashidiya mengatakan, tentara telah memasuki wilayah mereka dengan melakukan serangan udara yang menghancurkan sebuah tank dan bom mobil milik ISIS.
Penduduk Zanjali di barat Mosul mengatakan, ISIS datang dari tepi kiri dan berusaha mencari rumah di tepi kanan. Mereka melarikan diri dari kejaran pasukan Pemerintah Irak.
Pasukan Irak melakukan kampanye memerangi ISIS sejak 17 Agustus lalu untuk mengambil alih Mosul dari tangan ISIS. Tentara koalisi yang dipimpin AS memberikan bantuan kepada pasukan Irak baik di udara maupun di darat.
Sisi barat Mosul lebih kompleks daripada sisi timur Mosul. Sisi barat Mosul terlalu sempit bagi masuknya kendaraan lapis baja.
Baca juga, Irak Umumkan Serangan Rebut Kembali Mosul.