Selasa 24 Jan 2017 13:33 WIB

Kabupaten Bandung Klaim Bebas Virus Antraks

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Lokasi antraks di kulonprogo.
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Lokasi antraks di kulonprogo.

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Pemerintah Kabupaten Bandung mengklaim dan memastikan pada 31 kecamatan yang ada di wilayah itu, semua ternak sapi potong tidak terkena virus Antraks. Hal ini terkait dengan dugaan merebaknya virus Antraks di Kulonprogo. 

Saat ini Dinas Pertanian terus melakukan pengawasan untuk memastikan daerah aman dari virus tersebut. Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Euis Rohayani mengatakan usai berita tentang dugaan Antraks di Kulonprogo yang menyebabkan seorang warga meninggal beredar, pihaknya melakukan sosialisasi dan penelusuran di lapangan untuk mendeteksi dini dan mencegah. 

"Alhamdulilah sampai saat ini tidak ditemukan di Kabupaten Bandung (virus antraks, Red)," ujarnya di Soreang, Selasa (24/5).

Menurutnya, selama ini peredaran hewan ternak sapi yang masuk ke Kabupaten Bandung dari luar daerah tidak ada yang berasal dari Kulonprogo. Apalagi, setelah ditemukannya kasus dugaan virus antraks di Kulonprogo, ternak dari daerah tersebut tidak diperbolehkan keluar daerah. 

Ia menuturkan, ternak yang masuk ke Kabupaten Bandung atau sebaliknya harus disertai Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari Dinas Peternakan. Sementara untuk sapi potong hingga saat ini tidak ditemukan masalah. 

Dia menambahkan beberapa minggu kemarin, peredaran sapi potong dari luar Kabupaten Bandung, cenderung menurun. Hal ini berkaitan dengan semakin banyak peternakan masyarakat yang melakukan pembesaran sapi potong impor.  "Pembesaran sapi impor di kita sendiri mulai banyak berkontribusi untuk pemenuhan kebutuhan daging di Kabupaten Bandung," ungkapnya.

(Baca Juga: Wabah Antraks Positif Serang Satu Desa di Kulon Progo) 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement