REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Humas dan Marketing RS Bethesda Yogyakarta, Nur Sukawati mengatakan, kedua peserta Diksar Mapala UII, Ilham Nurfatmi Listia Adi (20) dan Syaits Asyam (19) masuk ke rumah sakit dalam kondisi buruk. Ilham sendiri, menurutnya, masuk ke IGD rumah sakit pada 23 Januari pukul 09.00 WIB setelah pingsan di kamar mandi.
"Saat datang, pasien dalam kondisi sadar, tapi pucat. Ada luka di dagu. Keluhan mules," kata Sukawati saat ditemui di RS Bethesda, Selasa (24/1).
Kemudian pada pukul 13.30 WIB dia dirawat di ruang 6. Namun sekitar pukul 15.00 WIB, pasien berak darah karena trauma abdomen atau bagian perut. Setelah itu kondisinya semakin memburuk, hingga akhirnya dilarikan ke ICU.
Sekitar tengah malam, Ilham pun meninggal dengan diagnosa dokter anemia dan vulnus lacetarum. Saat ini jenazah Ilham tengah menjalani proses autopsi di RSUD Sardjito.
Sementara itu, almarhum Syaits Aysam masuk ke RS Bethesda Sabtu (21/1) pukul 4.56 WIB dengan gejala sesak nafas dan keluhan batuk selama sekitar empat hari. "Penanganannya kami beri oksigen dan infus," kata Sukawati.
Sekitar pukul 07.39 WIB, Asyam ditangani oleh spesialis paru-paru. Berdasarkan hasil foto tubuh bagian dalam, Asyam mengalami patah tulang muliple trauma hampir di seluruh bagian badan. Antara lain kedua kaki, tangan, pantat, dan punggung.
Siang hari, Asyam mengalami gagal nafas dan meninggal pukul 14.45 WIB setelah mengalami demam tinggi. "Memang sejak awal datang ke sini pasien Asyam sudah dalam kondisi sulit bicara. Suaranya timbul tenggelam," ujar Sukawati.
Ia pun membenarkan bahwa pihak dokter sempat meminta paksa pengantar Asyam untuk melaporkan kondisinya pada keluarga. Hingga saat ini, RS Bethesda sendiri baru menerima dua pasien yang merupakan peserta Diksar Mapala UII.