Selasa 24 Jan 2017 15:01 WIB

Diksar Mapala Bukan Pemaksaan Seperti Perpeloncoan

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Andi Nur Aminah
Sri Sultan Hamengkubuwono X
Sri Sultan Hamengkubuwono X

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan untuk pendidikan dasar (diksar) mahasiswa pecinta alam (Mapala) memang harus naik gunung. Namun kondisi ril kesehatan orang berbeda-beda. 

"Karena untuk menjadi anggota Mapala pada saat pendakian atau jalan perlu kondisi yang fit, seharusnya sebelum dilakukan kegiatan tersebut diperiksa kesehatannya, setidaknya tensinya," kata Gubernur DIY pada wartawan, di Kepatihan Yogyakarta, Selasa (24/1). 

Terkait dengan informasi bahwa dalam diksar Mapala UII ada indikasi kekerasan, Sultan mempertanyakan yang dimaksud kekerasan seperti apa. "Saya tidak tahu kekerasannya seperti apa dan kekerasan itu belum tentu dipukul. Orang yang tidak bisa naik tangga tinggi itu ada yang biasa dan yang terengah-engah. Itu kalau dipaksa juga bisa dikatakan kekerasan. Pendidikan dasar Mapala itu seharusnya modelnya bukan pemaksaan seperti mlonco," kata Sultan. 

Dia menambahkan, seharusnya yang senior itu mempunyai pengalaman lebih jauh dari adik kelas. Sehingga harus melindungi, bukan memaksakan diri kepada adik kelas yang kekuatannya berbeda dengan dirinya. "Saya mohon kondisi kesehatan seeorang harus diperhatikan karena ada batas toleransi dan tidak bisa dipaksakan apabila dalam kondisi capek. Kalau kondisinya sedang capek dan tidak fit, kalau dipaksakan akan menimbulkan masalah," kata Sultan menegaskan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement