REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dana penanggulangan bencana di Kota Sukabumi hanya dialokasikan sebesar Rp 2 miliar. Besaran dana tersebut dinilai masih mencukupi untuk menangani sejumlah bencana yang terjadi selama satu tahun ke depan. "Dana bencana tersebut sudah rutin dianggarkan oleh pemkot," ujar Kepala Unsur Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Asep Suhendrawan kepada wartawan Selasa (24/1).
Dana tersebut digunakan BPBD baik untuk penanganan bencana maupun kegiatan sosialisasi pencegahan bencana. Menurut Asep, pengalokasian dana bencana ini disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Terlebih, pemerintah daerah juga harus membagi dana pembangunan untuk sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.
Asep mengungkapkan, besaran dana Rp 2 miliar tersebut telah melebihi sepuluh persen nilai APBD Kota Sukabumi. Selain dana bencana di BPBD lanjut dia sebenarnya di beberapa OPD telah disiapkan dana cadangan untuk menghadapi bencana. Di antaranya, di Dinas Perhubungan (Dishub).
Asep menuturkan, instansi tersebut biasanya digerakkan untuk membersihkan material longsor yang menimbun jalan atau sarana umum lainnya. Anggaran untuk membantu proses evakuasi tersebut berasal dari dana cadangan di OPD tersebut.
Di sisi lain, nilai kerugian akibat bencana alam di Kota Sukabumi di sepanjang 2016 lalu cukup besar mencapai Rp 9,3 miliar. Jenis bencana yang paling banyak melanda seperti longsor, banjir genangan, angin kencang, kebakaran, dan gempa bumi.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami mengatakan, total nilai kerugian akibat bencana pada 2016 akibat mencapai sebesar Rp 9,3 miliar. Kerugian akibat bencana kebakaran terang dia paling besar dibandingkan yang lain yakni Rp 7,2 miliar.
Zulkarnain menerangkan, kerugian bencana paling besar berada di Kecamatan Cikole sebesar Rp 6,7 miliar. Sementara nilai kerugian di enam kecamatan lainnya yakni di Kecamatan Cibeureum Rp 152 juta, Kecamatan Citamiang Rp 390,1 juta, Kecamatan Gunungpuyuh Rp 637,5 juta, Kecamatan Warudoyong Rp 548 juta, Kecamatan Lembursitu Rp 652,5 juta dan Kecamatan Baros Rp 54,5 juta.
Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menambahkan, pemkot berupaya memberikan perhatian khusus terhadap penanganan bencana di Sukabumi. Hal ini dilakukan agar upaya penanganan bencana di lapangan dapat dilakukan dengan cepat.
Fahmi menuturkan, pemkot juga meminta warga agar memiliki kesadaran yang tinggi dalam mengantisipasi datangnya bencana. Sehingga ketika terjadi bencana, maka warga bisa melakukan upaya penyelamatan.