Selasa 24 Jan 2017 16:07 WIB

Rawan Kekeringan, Dua Kecamatan Sukabumi Dipasang Instalasi Air

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah satu kawasan yang dilanda kekeringan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dua kecamatan di selatan Kabupaten Sukabumi yang rawan kekeringan akan dipasang instalasi air. Pemasangan sarana tersebut untuk memudahkan warga dalam memperoleh air bersih khususnya ketika di musim kemarau. Upaya pemasangan instalasi air ini dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi dan American Red Cross (ARC).

"Tahun ini, di Jawa Barat ada lima daerah yang mendapatkan bantuan pemasangan instalasi air," ujar Humas PMI Kabupaten Sukabumi Atep Maulana kepada Republika.co.id Selasa (24/1). Kelima daerah itu yakni Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bekasi, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sumedang, dan Kabupaten Garut.

Khusus di Sukabumi, upaya pemasangan instalasi air ini akan dilakukan di kawasan yang seringkali mengalami kesulitan air di musim kemarau yakni Kecamatan Bantargadung dan Palabuhanratu. Saat ini lanjut Atep, aparat di kecamatan akan menentukan desa mana yang akan mendapatkan bantuan.

Pemilihan desa ini terang dia dengan melibatkan unsur pemerintah desa dan tokoh masyarakat. Nantinya ungkap Atep, akan dibentuk tim kecil untuk merumuskan konsep pemberdayaan dan pengerjaan pembuatan instalasi air berupa pipanisasi, toren, dan sumur bor. Sejumlah tahapan tersebut diharapkan bisa rampung pada akhir pekan ini.

"Targetnya, pada Senin (30/1) nanti pemasangan instalasi air sudah bisa dibangun," terang Atep. Sehingga keberadaan instalasi air tersebiut bisa segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Kepala Markas PMI Kabupaten Sukabumi Budiharto menambahkan, upaya antisipasi menghadapi kekeringan harus dilakukan sejak dini.

"Jangan sampai baru membangun ketika sudah masuk kemarau," imbuh dia.

Budiharto mengatakan, PMI bersama ARC memberikan perhatian khusus pada permasalahan kesulitan air bersih tersebut. Harapannya, ketika musim kemarau tiba, maka warga di daerah rawan kekeringan tidak lagi kesulitan mendapatkan pasokan air bersih seperti sebelumnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement