Selasa 24 Jan 2017 17:29 WIB

Pemerintah Serap Rp 6,3 Triliun dari Lelang 5 Seri Sukuk

Red: Nur Aini
Penjualan sukuk (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Penjualan sukuk (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 6,3 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (24/1) dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 23,7 triliun.

Keterangan pers tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menyebutkan jumlah dana diserap Rp 6,3 triliun itu berasal dari seri SPNS11072017, PBS013, PBS014, PBS011 dan PBS012. Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS11072017 mencapai Rp 2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,32831 persen dan imbalan secara diskonto. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 11 Juli 2017 sebesar Rp14,5 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 5,15625 persen dan tertinggi 6,5 persen.

Jumlah yang dimenangkan untuk seri PBS013 sebesar Rp3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,05057 persen dan tingkat imbalan 6,25 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2019 ini mencapai Rp6,84 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,875 persen dan tertinggi 7,625 persen. Selain itu, jumlah dimenangkan untuk seri PBS014 sebesar Rp 0,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,44966 persen dan tingkat imbalan 6,5 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2021 ini mencapai Rp 1,22 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,15625 persen dan tertinggi 7,625 persen. Untuk seri PBS011, jumlah dimenangkan mencapai Rp 0,23 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,79917 persen dan tingkat imbalan 8,75 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2023 ini mencapai Rp 0,64 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,78125 persen dan tertinggi 8,00 persen. Sedangkan, jumlah dimenangkan untuk seri PBS012 sebesar Rp 0,22 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,24931 persen dan tingkat imbalan 8,875 persen.

Sedangkan, penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 November 2031 ini mencapai Rp 0,5 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 8,1875 persen dan tertinggi 8,40625 persen. Jumlah dimenangkan sebesar Rp 6,3 triliun ini melebihi target indikatif yang ditetapkan sebelumnya yaitu Rp 6 triliun. Penjualan Sukuk itu ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2017.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement