REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL -- Ribuan anak-anak Irak kembali ke sekolah mereka di wilayah Timur Mosul, Irak, Selasa (24/1). Area tersebut sudah dibersihkan dari militan ISIS oleh pasukan pemerintah.
UN Children's Fund mengatakan 30 sekolah sudah dibuka sejak Ahad. Sehingga 16 ribu anak-anak bisa melanjutkan pendidikan mereka setelah dua tahun tertunda karena aturan ISIS.
Tambahan 40 sekolah akan kembali dibuka pada pekan depan. Area ini sedang disisir dari alat dan perangkat ledak. Selama ini, ISIS menggunakan sekolah untuk mendokrin anak-anak pada ideologi ekstrimis.
Mereka juga sering menggunakannya sebagai tempat operasi. Anak-anak dilarang menggambar, belajar sejarah, filosofi dan pelajaran sosial karena dianggap metode atheis.
Anak-anak harus menghadiri pelatihan untuk milisi. Mereka diajari menembak dan ilmu bela diri. Sementara anak-anak perempuan dilarang mendapatkan pendidikan. Mereka diajari memasak, bersih-bersih dan mendukung suami mereka.
Setelah dibersihkan dari ISIS, UNICEF membantu otoritas Irak untuk upaya rehabilitasi. Termasuk melengkapi dan membuka sekolah ditengah peningkatan situasi keamanan.
Sekolah di Mosul bagian timur menyediakan akses untuk 120 ribu anak-anak. UNICEF kembali melatih guru-guru, meningkatkan program akselerasi untuk siswa dan meluncurkan kewaspadaan melawan kekerasan.