Rabu 25 Jan 2017 06:29 WIB

Pengamat Sayangkan Sedikitnya Profesional di Pengurus PSSI

Rep: Febrian Fachri/ Red: Israr Itah
PSSI
Foto: Antara
PSSI

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sepak bola Rayana Djakasurya menyayangkan PSSI yang banyak memasukkan nama berlatar belakang militer dan politikus dalam struktur organisasi mereka yang baru. Ia merasa seharusnya kepengurusan baru lebih banyak diisi oleh profesional.

PSSI mengumumkan mereka mengangkat Jenderal (Purn) Angkatan Darat Agum Gumelar sebagai ketua dewan kehormatan. Anggotanya adalah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Ada juga dewan pembina yang diketuai Syafruddin yang beranggotakan Priyono Sugiarto dan politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait.

"Harusnya PSSI lebih banyak memasukkan kalangan profesional. Kalau terlalu banyak militer dan politikus jadinya organisasi PSSI rentan untuk tidak independen," kata Rayana, kepada Republika.co.id, Selasa (24/1).

Bila melihat organisasi induk di berbagai negara maju dalam sepak bola, Rayana melihat sangat jarang yang didominasi oleh militer.

Malahan yang banyak masuk organisasi induk sepak bola adalah orang-orang profesional, yakni mantan pemain, pengamat olahraga, atau kalangan profesional yang sudah paham betul cara mengelola sepak bola.

Menurut Rayana, sepak bola adalah olah raga penting yang membutuhkan pengelolaan berkelanjutan jangka panjang. Bila tak dipenuhi orang-orang profesional yang kredibel, ia khawatir tekad bangkit sepak bola Indonesia nantinya tidak terealisasi dengan baik.

"Olahraga sepak bola sekarang itu sudah menjadi sebuah industri. Yang harus dijalankan dengan benar," ujar Rayana.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 15 10 4 1 20 10 34
2 Persib Bandung Persib Bandung 14 9 5 0 25 15 32
3 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 15 7 5 3 22 13 26
4 Persija Persija 15 7 4 4 21 6 25
5 Bali United Bali United 14 7 3 4 21 8 24
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement