Rabu 25 Jan 2017 07:39 WIB

Maraknya Aksi Saling Lapor, DPR: Perlu Islah Nasional

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Agus Yulianto
Politikus Partai Nasdem, Ahmad Sahroni.
Foto: YouTube
Politikus Partai Nasdem, Ahmad Sahroni.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi saling lapor antarpihak tertentu ke kepolisian semakin gencar dilakukan dalam beberapa waktu belakangan ini. Situasi ini membuat kebinekaan di Indonesia dalam keadaan terancam.

Dalam kondisi sekarang ini, islah nasional dipandang sebagai cara paling tepat menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Islah untuk kemaslahatan bangsa, islah untuk kekuatan NKRI," kata anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, semalam.

Dia mengatakan, energi bangsa Indonesia sudah cukup terkuras memikirkan berbagai permasalahan yang semestinya bisa diselesaikan dengan baik. Demi NKRI, politikus dari Partai Nasdem itu mengatakan, rakyat harus bersatu.

Sahroni pun mengingatkan bahwa Indonesia merdeka dari penjajah karena para pahlawannya bersatu. Tidak mementingkan ego masing-masing kelompok.

Dikatakan Sahroni, diperlukan sikap kenegarawanan dari semua elemen masyarakat, terutama para elit bangsa untuk kembali duduk bersama mencari solusi terbaik untuk bangsa ini. Terlebih, kata dia, saat ini Indonesia tengah berkompetisi di era globalisasi sehingga dibutuhkan kebersamaan agar bangsa ini bisa menjadi negara maju dan mampu bersaing di dunia Internasional.

"Mari kita jaga negara ini. Bangsa ini sudah lelah dengan kondisi ini. Saatnya bergandengan tangan untuk bangsa ini. Saya kira islah adalah solusi terbaik yang harus segera dilaksanakan," ujar Sahroni.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement