Rabu 25 Jan 2017 09:08 WIB

'Jalur Tikus' Disebut Lebih Ramai

Rep: Umi Nur Fadilah/ Red: Muhammad Hafil
TKI di Malaysia
TKI di Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah menyebut 'jalur tikus' antara Indonesia dan Malaysia yang biasa digunakan untuk menyelundupkan TKI biasanya lebih ramai daripada jalur yang disediakan negara.

"Jalur ini yang sering kita sebut sebagai 'jalur tikus', lebih ramai dari jalur yang ditetapkan oleh negara," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (25/1).

Anis mengingatkan, secara geografis banyak jalur yang menghubungkan antara Indonesia dan Malaysia, baik laut maupun darat. Menurut dia, hal itu yang merupakan peluang bagaimana mobilitas orang relatif punya banyak pintu.

"Selama ini, jalur itu banyak dimanfaatkan, baik berdagang atau bekerja. Yang bekerja, banyak di antaranya memang mafia yang punya bisnis memasukan orang dengan cara yang tak layak, memperdagangkan," kata Anis.

Namun, ia menyebut, jalur itu menjadi jalur alternatif ihwal bagaimana orang bermigrasi ke Malaysia. Sebab, kata dia, jalur yang disediakan oleh negara tak ada jaminan, seperti, birokrasinya panjang, mahal.

Kemudian, Anis mengatakan, salah satu moda transportasi untuk memasukkan orang, yakni kapal. Namun, kapal itu bukanlah kapal penumpang, tetapi kapal barang atau sayur.

"Kapal itu yang disalahgunakan untuk mengangkut orang masuk ke Malaysia," kata Anis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement