Rabu 25 Jan 2017 10:23 WIB

Penyelundupan Senjata, DPR akan Panggil Menhan dan Panglima TNI

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ilham
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Asril Tanjung mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan bertemu dengan panglima TNI dan menteri Pertahanan. Pertemuan tersebut, salah satunya untuk membahas dugaan penyelundupan senjata oleh pasukan polisi Indonesia yang tergabung dalam UNAMID, Jumat (20/1).

''Nanti akan kita perdalam saat raker dengan panglima TNI. Kita malu ini. Enggak pernah ada kita menyelundupkan senjata itu. Belum pernah, kita malu banget lah, mudah-mudahan enggak,'' kata Asril, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/1).

Asril yang pernah memimpin Kontingen Garuda Yonif 303/Kostrad ke Kamboja 1993 ini menilai, mungkin ada perbedaan untuk menyiapkan pasukan keamanan PBB saat ini. Karena itu, ia meminta Menteri Luar Negeri mengadakan pendekatan dengan Pemerintah Sudan. ''Biar ini clear, akan desak Menlu kita untuk meng-clear-kan ini,'' ujarnya.

Apalagi, Indonesia termasuk negara terbanyak kirim kontingen pasukan perdamaian PBB. Selama ini, lanjut mantan kepala staf Komando Strategik Angkatan Darat (Kostrad) itu, senjata-senjata yang dibawa selalu aman. Senjata tersebut dimasukan ke peti kemas, dipisahkan dari pasukan dan di dalam pesawat pasukan pun tidak pegang senjata seperti ketentuan PBB.

Oleh karena itu, dirinya khawatir PBB tidak percaya lagi untuk mengirim pasukan Indonesia untuk misi perdamaian. Menurutnya, Indonesia selalu mendapat penilaian dengan kontingen terbaik dari pasukan PBB itu.

''Kategori outstanding, di atas luar biasa. Di tempat kita bertugas, mereka mencintai kita karena kita banyak bantu, lain dengan tentara lain,'' katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement