Rabu 25 Jan 2017 11:39 WIB

Lelang SBSN Himpun Dana Penawaran Rp 23,72 Triliun

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Lelang Sukuk Negara
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Lelang Sukuk Negara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara menghimpun penawaran sebanyak Rp 23,72 triliun pada Selasa (24/1). Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap total dana Rp 6,3 triliun atau melampaui target indikatif lelang SBSN yang dipatok Rp 6 triliun. 

Dana hasil lelang ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Analis Senior Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada menuturkan, ada lima seri sukuk pemerintah yang dimenangkan kali ini. 

Lihat juga: Permintaan Lelang SUN Tembus Rp 53,69 Triliun

Pertama, SPNS11072017 yang diserap sebesar Rp 2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,32 persen dan imbalan diskonto. "Jumlah penawaran yang masuk untuk seri ini mencapai Rp 14,5 triliun dengan imbal hasil  tertinggi 6,5 persen dan imbal hasil terendah 5,15 persen. Surat utang tersebut akan jatuh tempo pada 11 Juli 2017," kata Reza, Rabu (25/1).

Kedua, PBS013 yang dimenangkan senilai Rp 3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,05 persen dan imbalan 6,25 persen. Sukuk ini meraih penawaran Rp 6,84 triliun dengan imbal hasil tertinggi 7,62 persen dan imbal hasil terendah 6,87 persen. SBSN ini berjatuh tempo 15 Mei 2019.

Ketiga, PBS014 yang diserap sebesar Rp 850 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,44persen dan imbalan 6,5 persen. SBSN ini mendapat penawaran Rp 1,22 triliun dengan imbal hasil tertinggi 7,62 persen dan imbal hasil terendah 7,15 persen. Seri tersebut akan jatuh tempo pada 15 Mei 2021. 

Keempat, PBS011 yang dimenangkan senilai Rp 230 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,79 persen dan imbalan 8,75 persen. Surat utang ini membukukan penawaran Rp 644 miliar dengan _yield_ tertinggi 8 persen dan imbal hasil terendah 7,78 persen. Sukuk tersebut bakal jatuh tempo pada 15 Agustus 2023. 

Kelima, PBS012 yang diserap sebesar Rp 225 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,24 persen dan imbalan 8,87 persen. "SBSN ini meraih penawaran hingga Rp 502 miliar dengan imbal hasil tertinggi 8,4 persen dan imbal hasil terendah 8,18 persen. Instrumen tersebut tenggat waktunya 15 November 2031," tuturnya.

Pada lelang SBSN sebelumnya Selasa (10/1), pemerintah menyerap dana Rp 6,57 triliun dari total penawaran Rp 24 triliun.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement