REPUBLIKA.CO.ID, JOHOR BARU -- Kapal pembawa TKI ilegal karam di perairan Mersing, Johor, Malaysia, Senin (23/1). KJRI Johor Baru mengonfirmasi, ada 16 WNI yang tewas dalam insiden tersebut. Para korban telah ditemukan hingga Rabu (25/1) sore.
Beberapa jenazah ditemukan terdampar di pantai Kota Mersing, dan lainnya ditemukan masih berada di tengah laut. Kapal yang memiliki kapasitas untuk 15 orang itu diperkirakan membawa 40 penumpang. Seluruhnya merupakan calon TKI ilegal. "(Mereka berangkat) dari wilayah Pulau Batam ke wilayah Johor baru," ujar Konjen KJRI Johor Baru, Haris Nugroho, kepada Republika.co.id, Rabu (25/1).
Menurut data KJRI Johor Baru, 16 korban tewas terdiri atas sembilan laki-laki dan tujuh perempuan. Seluruh jenazah kini disimpan di Hospital Sultan Ismail, Pandan, Johor.
Hingga saat ini baru empat jenazah korban yang berhasil diidentifikasi oleh tim medis Hospital Sultan Ismail. Keempat korban tersebut adalah Maria Yuliana Reku asal Kabupaten Ende, NTT; Rosid asal Kabupaten Sampang, Jawa Timur; Lambertus Luan asal Kabupaten Belu, NTT; dan Sayyideh asal Kabutapen Sampang, Jawa Timur.
Korban yang berhasil selamat dari insiden tersebut berjumlah enam orang, yaitu satu WNI perempuan, empat WNI laki-laki, dan satu WNA. Korban selamat mendapatkan perawatan di Tenggaroh, Mersing. "Korban yang selamat yang berhasil melarikan diri diperkirakan sekitar 13 orang," kata Haris.
Data korban yang berhasil di identifikasi :
1. Nama : Maria Yuliana Reku (perempuan)
Asal : Kabupaten Ende NTT.
TTL : Pauwawa, 16 Februari 1987.
2. Nama : Rosid, (laki-laki)
Alamat :Kecamatan Banyuates RT 1 RW 3 Kabupaten Sampang, Desa Telagah, Beringin Kuning, Dusun Penangkoan.
3. Nama : Lambertus Luan, (laki-laki)
Asal : Kabupaten Belu, NTT.
4. Nama : Sayyideh (perempuan)
TTL : Sampang, 7 April 1983
Asal : Sampang
Alamat : Dusun Jeteh Desa Bira Barat Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang