Rabu 25 Jan 2017 17:26 WIB

Ombudsman: Serahkan Terduga Pelaku Penganiayaan Mahasiswa UII ke Polisi

Rep: Yulianingsih/ Red: Andi Nur Aminah
Jenazah mahasiswa UII yang meninggal dalam pendidikan dasar mapala UII asal Lombok Timur dibawa ke pemakaman umum Pringgasela, Lombok Timur, Rabu (25/1).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Jenazah mahasiswa UII yang meninggal dalam pendidikan dasar mapala UII asal Lombok Timur dibawa ke pemakaman umum Pringgasela, Lombok Timur, Rabu (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ombudsman Republik Indonesia (ORI) yang terus mengawal pengungkapan fakta meninggalnya tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta setelah ikut pendidikan dasar Mapala setempat meminta UII untuk segera menyerahkan terduga pelaku penganiayaan ke polisi. Hal ini dilakukan agar penyidikan atas kasus tersebut cepat terselesaikan.

Kepala ORI Perwakilan DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Budhi Masturi, mengatakan, pimpinan UII memastikan seluruh panitia kegiatan pendidikan dasar Mapala UII tersebut masih di Yogyakarta. "Maka pihak UII sebaiknya menyerahkan terduga pelaku tersebut ke kepolisian," ujarnya, Rabu (25/1).

Menurut dia, hal itu akan semakin memudahkan proses penyidikan atas kasus tersebut. Dia mengakui pihak kepolisian dalam hal ini Polres Karanganyar seharusnya tidak terlalu sulit dalam menetapkan tersangka pelaku kekerasan terhadap mahasiswa UII tersebut. "Kepolisian seharusnya tidak kesulitan, karena saksi korban sudah menceritakan siapa pelaku kekerasan. Bahkan hasil otopsi dan keterangan dokter forensik juga sudah mendukung," ujarnya.

Karena itu, dia mengatakan, jika kemudian ditemukan adanya unsur kesesuaian maka seharusnya polisi tidak ragu menetapkan sebagai tersangka. "Tidak boleh ada yang menutupi kasus ini, dan demi keadilan bersama kami berharap tim investigasi UII segera menuntaskan kasus ini dan menyerahkan terduga ke polisi," katanya.

ORI sendiri kata dia akan terus mengawal kasus tersebut sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement