Rabu 25 Jan 2017 18:06 WIB

Begini Penjelasan JIH Soal Kondisi Peserta Diksar Mapala UII

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Andi Nur Aminah
Ayah korban meninggal 'The Great Camping' pendidikan dasar (diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Islam Indonesia (UII) Ilham Nurfadmi Listia Adi asal Lombok Safii (dua kanan) berbincang dengan Rektor UII Harsoyo (tengah) di ru
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Ayah korban meninggal 'The Great Camping' pendidikan dasar (diksar) Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Universitas Islam Indonesia (UII) Ilham Nurfadmi Listia Adi asal Lombok Safii (dua kanan) berbincang dengan Rektor UII Harsoyo (tengah) di ru

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Direktur Utama Jogja International Hospital (JIH), Mulyo Hartana menyampaikan, timnya telah melakukan pemeriksaan medis peserta Diksar The Great Camping Mapala Universitas Islam Indonesia di Ruang Emergency Unit. Adapun pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan laboratorium, seperti darah lengkap, urin, sample feses, pemeriksaan radiologi USG, CT-Scan, dan rongten thorax.

"Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa kondisi organ dalam pasien dalam keadaan sehat dan tidak ada masalah," kata Mulyo, Rabu (15/1).

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, ditemukan bahwa mayoritas peserta mengalami luka lecet luas di seluruh badan. Beberapa di antaranya mengalami infeksi, nafsu makan turun, diare, infeksi saluran nafas, merasa lemas, dan pandangan kabur.

Dari 32 peserta yang diperiksa, 10 di antaranya memperlukan perawatan untuk observasi lebih lanjut. Sementara yang lain diperbolehkan pulang dan diminta kontrol secara periodik dalam dua sampai tiga hari ke depan. "Hari ini (25/1) ada beberapa tindak lanjut yang dilaksanakan, yaitu ada pemeriksaan CT-scan, MRI pada beberapa pasien sesuai indikasi medis, juga ada beberapa hasil pemeriksaan penunjang yang masih ditunggu hasilnya," tutur Mulyo.

Namun demikian, ia mengatakan, secara umum, kondisi 10 pasien yang diobservasi sudah membaik, stabil dan dalam proses penyembuhan. Mereka juga sudah mulai makan minum dengan baik.

JIH sendiri telah membentuk team medis khusus untuk melakukan pemeriksaan secara komprehensif dan maksimal. Tim tersebut melibatkan beberapa dokter, seperti dokter spesialis penyakit dalam, bedah, kulit, orthopedi, mata, syaraf dan dibantu oleh beberapa spesialis penunjang klinik seperti radiologi, patologi klinik dan dilengkapi dengan psikolog klinis.

Setiap hari tim ini akan menentukan tindak lanjut perawatan pasien. "Harapan kita pemulihan bisa berlangsung cepat dalam seminggu ini. Kesepuluh mahasiswa dipantau asupan nutrisinya karena sudah mulai mau minum dan makan. Meskipun beberapa masih dalam kondisi diinfus," ujar Mulyo.

Namun demikian, ia mengemukakan, ada juga pasien yang masih memiliki keluhan infeksi sekunder pada luka lecet di tangan dan kaki, bengkak lutut dan mata masih kabur atau mengantuk. Mulyo memperkirakan, observasi para peserta diperkirakan akan berlangsung hingga dua sampai tiga hari ke depan.

(Baca Juga: Suasana Haru Warnai Pemakaman Ilham di Lombok)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement