Rabu 25 Jan 2017 20:37 WIB

Iwan Budianto tak Lagi Jabat Waketum PSSI

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Wakil Ketua Umum PSSI yang juga CEO Arema Cronus, Iwan Budianto.
Wakil Ketua Umum PSSI yang juga CEO Arema Cronus, Iwan Budianto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepengurusan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) menghapus satu jabatan baru dalam struktur keorganisasian periode 2016-2020. Badan induk sepak bola nasional tersebut, menambahkan satu fungsi baru dalam struktur kepengurusan. Dalam surat resmi pembagian fungsi dan jabatan dalam kepengurusan PSSI, tak lagi mengenal istilah wakil ketua umum II PSSI.

Semula, jabatan tersebut, milik Iwan Budianto. CEO Arema Cronus, tersebut terpilih dalam Kongres Pemilihan, 10 November 2016 lalu. Jabatan itu, melengkapi fungsi wakil ketua umum I PSSI, yang dimenangi oleh Djoko Driyono. Edy menambahkan kursi baru, yaitu kepala staf (Kastaf) ketua umum (Ketum). Pengisi pos baru tersebut, tetap Iwan Budianto.

"Sebenarnya, itu (pencoretan dan penambahan jabatan baru) cuma pergantian di internal saja," kata salah satu anggota Exco PSSI, Gusti Randa kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/1). Gusti menerangkan, pencoretan dan penambahan pos baru dalam struktur kepengurusan PSSI sekarang, sebetulnya tak mengubah fungsinya. "Fungsi tugasnya dalam konteks wakil ketua umum tetap sama," ujar dia.

Jika menengok fungsi dalam periode sebelumnya, wakil ketua umum II PSSI mengurusi persoalan hubungan internasional. Hanya, Gusti menjelaskan, perubahan istilah pos baru tersebut, memang tak dibuka dalam kongres. Padahal, seharusnya, menurut dia, setiap adanya perubahan dalam struktur kepengurusan induk sepak bola nasional, harus mendapatkan persetujuan kongres.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 10 6 3 1 16 10 21
2 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 10 6 3 1 9 4 21
3 Persib Bandung Persib Bandung 10 5 5 0 18 10 20
4 Bali United Bali United 10 6 2 2 16 8 20
5 Persija Persija 10 5 3 2 15 6 18
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement