REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepengurusan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) menghapus satu jabatan baru dalam struktur keorganisasian periode 2016-2020. Badan induk sepak bola nasional tersebut, menambahkan satu fungsi baru dalam struktur kepengurusan. Dalam surat resmi pembagian fungsi dan jabatan dalam kepengurusan PSSI, tak lagi mengenal istilah wakil ketua umum II PSSI.
Semula, jabatan tersebut, milik Iwan Budianto. CEO Arema Cronus, tersebut terpilih dalam Kongres Pemilihan, 10 November 2016 lalu. Jabatan itu, melengkapi fungsi wakil ketua umum I PSSI, yang dimenangi oleh Djoko Driyono. Edy menambahkan kursi baru, yaitu kepala staf (Kastaf) ketua umum (Ketum). Pengisi pos baru tersebut, tetap Iwan Budianto.
"Sebenarnya, itu (pencoretan dan penambahan jabatan baru) cuma pergantian di internal saja," kata salah satu anggota Exco PSSI, Gusti Randa kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/1). Gusti menerangkan, pencoretan dan penambahan pos baru dalam struktur kepengurusan PSSI sekarang, sebetulnya tak mengubah fungsinya. "Fungsi tugasnya dalam konteks wakil ketua umum tetap sama," ujar dia.
Jika menengok fungsi dalam periode sebelumnya, wakil ketua umum II PSSI mengurusi persoalan hubungan internasional. Hanya, Gusti menjelaskan, perubahan istilah pos baru tersebut, memang tak dibuka dalam kongres. Padahal, seharusnya, menurut dia, setiap adanya perubahan dalam struktur kepengurusan induk sepak bola nasional, harus mendapatkan persetujuan kongres.