REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta memprakirakan hujan deras disertai angin kencang masih akan terjadi di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta hingga sepekan ke depan.
"Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer-laut terkini dan beberapa hari ke depan, meliputi kondisi angin di lapisan 850 mb menunjukkan ada angin baratan di atas Pulau Jawa," kata Kepala Stasiun Geofisika, BMKG Yogyakarta I Nyoman Sukanta di Yogyakarta, Rabu (25/1).
Menurut dia, untuk kondisi kelembaban udara di atas wilayah Jawa cukup lembab, yakni di atas 80 persen.
"Kondisi tersebut dapat menyebabkan potensi hujan lebat di wilayah DIY dengan curah hujan di atas 50 milimeter per hari disertai petir dan angin kencang dengan kecepatan di atas 45 km per jam dan dapat berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor," katanya.
Ia mengatakan prediksi curah hujan satu minggu ke depan (25 Januari hingga 31 Januari 2017, yakni kategori tinggi (200 mm per minggu hingga 300 mm per minggu berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Sleman.
"Wilayah yang berpotensi meliputi Kecamatan Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Sleman, Mlati, Sayegan, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Moyudan dan Godean," katanya.
Untuk Kabupaten Kulon Progo meliputi Kecamatan Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Nanggulan, Kokap, Temon, Wates, Pengasih. "Kemudian Kabupaten Bantul meliputi Kecamatan Kasihan, Banguntapan, Piyungan, Sewon, Bantul, Pleret dan Dlingo," katanya.
Sementara untuk Kabupaten Gunung Kidul di antaranya di Kecamatan Panggang, Playen, Patuk, Wonosari, Karanmojo, Nglipar, Ngawen dan Semin. "Kondisi tersebut juga akan terjadi di sebagian besar Kota Yogyakarta, sedangkan wilayah lain diprediksikan dalam kategori menengah hingga tinggi antara 50 mm per minggu hingga 200 mm per minggu," katanya.
Ia mengatakan untuk tinggi gelombang laut di Perairan Selatan Yogyakarta selama satu minggu ke depan diprediksikan berkisar antara 1,25 meter hingga 2,5 meter. "Pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan menyiapkan langkah antisipasi menghadapi potensi bencana yang bisa terjadi," katanya.