REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kementerian Pertahanan Israel pada Rabu (25/1) mengatakan telah menyelesaikan uji coba sistem antirudal yang telah dikembangkannya bersama Amerika Serikat.
David's Sling Weapon System, bagian dari barisan antirudal banyak-tingkat Israel, dirancang untuk mencegat roket jarak dekat dan sedang dari Jalur Gaza dan Lebanon Selatan yang didominasi Hizbullah. Selama uji coba baru-baru ini, yang kelima dari serangkaian ujicoba, sasaran pengganti ancaman diluncurkan dan berhasil dicegat oleh rudal Stunner.
"Rudal pencegat itu diluncurkan, melakukan semua tahap penerbangan dan mengenai sasaran," kata pernyataan tersebut.
Dia menambahkan, analisis awal menunjukkan sasaran uji coba tercapai. "Kegiatan uji coba ini adalah langkah penting dalam menjamin Israel memiliki kemampuan mempertahankan diri dari ancaman yang sangat nyata dan meningkat," kata Kementerian Pertahanan Israel di dalam pernyataannya.
Uji coba itu dilakukan bersama oleh Organisasi Pertahanan Rudal Israel dan Lembaga Pertahanan Rudal AS di Yanat Sea Range di Israel Selatan. Sistem tersebut telah dibuat oleh Sistem Pertahanan Canggih Rafael di Israel bersama Sistem Rudal Raytheon yang berpusat di Arizona, AS sebagai subkontraktor.