Kamis 26 Jan 2017 16:39 WIB

Polisi Kesulitan Tangkap Pembunuh Mahasiswi Esa Unggul

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Garis polisi di tempat kejadian perkara (ilustrasi).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Garis polisi di tempat kejadian perkara (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi belum menangkap pelaku perampokan dan pembunuhan mahasiswi Universitas Esa Unggul, Tri Ani Yani Puspo Arum yang ditemukan tewas mengenaskan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Polisi berlasan bahwa tidak banyak saksi yang dapat diminta keterangan.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, sampai saat ini hanya delapan saksi yang baru diperiksa. "Pertama kendala minimnya saksi. Saksi sudah delapan orang diperiksa, temannya, keluarga terdekatnya, termasuk kos-kosan di situ, kita mintai keterangan," ujar Hendy kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/1).

Hendy menuturkan, dari keterangan sejumlah saksi itu belum memberikan petunjuk untuk menangkap pelaku dugaan perampokan dan pembunuhan tersebut. Karena itu, pelaku masih bebas berkeliaran.

Namun, menurut Hendy, penyidik sudah mendapat gambaran dari keterangan tetangga korban yang merupakan warga negara asing. Saksi tersebut sempat melihat Arum berbicara dengan seorang laki-laki sebelum ditemukan meninggal di dalam kamar.

"Pagi hari dia hanya melihat korban di depan pintu sedang mengobrol dengan laki-laki. Nah kita cocokkan ciri-ciri laki-laki itu ternyata bukan pacarnya. Apakah sama modusnya menawarkan barang dan sebagainya masih kita dalami, kita minim saksi, kita masih analisa terus," kata Hendy.

Sebelumnya Arum ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan H Asmat, Ujung, Perumahan Kebon Jeruk Baru, Jakarta Barat, Senin (9/1) lalu. Arum diduga tewas dengan dua luka tusuk di leher, sejumlah barang berharga miliknya juga raib dibawa pelaku.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement