REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Pemerintah Kota Manado menyatakan hingga pukul 19.40 WITA sudah 20 kelurahan di Kota Manado yang terdampak banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem.
"Berdasarkan pendataan yang dilakukan tim dari BPBD Manado, sebanyak 20 kelurahan tersebut berada pada tujuh kecamatan," kata Wakil Wali Kota Manado Mor Bastiaan, di Manado, Kamis (26/1).
Mor mengatakan, di Kecamatan Bunaken yang terkena banjir hanya ada satu yakni Kelurahan Bailang, kemudian di Kecamatan Tumiting sebanyak empat kelurahan yakni Maasing, Sumompo, Mahawu, dan Tuminting.
Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Mapanget, kata Bastiaan, hanya ada satu yakni Kairagi Satu yang terkena banjir, sehingga warga setempat harus mengungsi sementara waktu.
"Sedangkan untuk wilayah Kecamatan Tikala, banjir melanda Kelurahan Dendengan Luar, Dendengan Dalam, dan Tikala Baru, dan sampai malam para korban bencana masih berada di pengungsian, seperti rumah keluarga dan rumah ibadah," kata Bastiaan lagi.
Kemudian untuk wilayah Kecamatan Paal Dua, banjir terjadi di Kelurahan Perkamil, Taas, dan Kairagi Weru, sedangkan Kecamatan Singkil, wilayah yang berada di tepian daerah aliran sungai mengalami banjir dan di perbukitan mengalami tanah longsor.
"Wilayah yang dilanda banjir adalah Kelurahan Karame, Ketang Baru, Ternate Tanjung, Ternate Baru, Singkil Satu, dan Singkil Dua," katanya pula.
Kecamatan Wenang, kata Bastiaan lagi, yang terkena banjir adalah Istiqlal dan Komo Luar, dengan para korban juga masih berada di lokasi pengungsian hingga malam hari.