Jumat 27 Jan 2017 08:20 WIB

Dua Napi Kabur Diduga Masih di Nusakambangan

Personel TNI AL melakukan patroli di sekitar perairan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jateng, Kamis (28/7).
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Personel TNI AL melakukan patroli di sekitar perairan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jateng, Kamis (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Dua narapidana kasus narkotika yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Batu diduga masih berada di Pulau Nusakambangan. Hal itu diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Cilacap AKBP Yudho Hermanto berdasarkan informasi di lapangan.

"Berdasarkan informasi dari penderes gula kelapa yang tinggal di sekitar Pulau Nusakambangan pada Kamis (26/1) ada yang minta makan dan wajahnya mirip dengan salah satu napi yang kabur," katanya, saat memimpin pencarian dua napi yang kabur di sekitar Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (27/1).

Karena itu, kata dia, pihaknya kembali menyusuri hutan Pulau Nusakambangan dengan melibatkan 50 personel Samapta Bhayangkara, Reserse Kriminal, Intelijen, dan Pos Polisi Nusakambangan.

Selain itu, Polres Cilacap juga menerjunkan dua anjing pelacak dari Unit K9 untuk menyisir kemungkinan tempat persembunyian dua napi yang kabur itu.

Pencarian dimulai dari belakang Lapas Kelas II-A Besi, Nusakambangan, lokasi dua napi yang kabur terakhir terlihat.

Dua napi kasus narkotika atas nama M Husein (43) dan Syarjani Abdullah (40) diketahui kabur dari Lapas Kelas I Batu, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Sabtu (21/1), sekitar pukul 14.00 WIB.

Dua napi yang baru dipindahkan dari Lapas Cirebon sekitar satu bulan itu, kabur dengan cara memanjat pagar di Pos 3 yang belum ada penjaganya.

Salah seorang napi kasus narkotika yang kabur itu, M Husein merupakan mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement