Jumat 27 Jan 2017 13:56 WIB

Sumarsono: Pedagang Pasar Senen Sudah Ada Solusi Terbaik

Rep: Dian Fath Risalah / Red: Angga Indrawan
Pedagang Blok I dan II Pasar Senen yang menjadi korban kebakaran kini terpaksa berjualan di pinggir jalan sambil menunggu relokasi ke Blok V Pasar Senen, Rabu (25/1).
Foto: REPUBLIKA/Muhyiddin
Pedagang Blok I dan II Pasar Senen yang menjadi korban kebakaran kini terpaksa berjualan di pinggir jalan sambil menunggu relokasi ke Blok V Pasar Senen, Rabu (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengatakan sudah memiliki solusi terbaik untuk para pedagang Pasar Senen yang menjadi korban kebakaran pada Kamis (19/1) lalu. 

"Sudah direlokasi ke blok lima lantai satu dan lantai dua. Lalu lantai lima dan enam di blok lima juga," ujar Sumarsono di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (27/1). 

Namun, sambung Sumarsono, pedagang yang mendapatkan relokasi di lantai lima dan enam banyak yang menolak lantaran khawatir kurangnya pembeli yang akan datang.

"Karena tidak mau lantai lima dan enam, kami kasih alternatif gantian dengan pedagang kue subuh, jadi dari sore sampai pagi dipakai pedagang kue subuh, siangnya pedagang bisa buka lapak," jelas Sumarsono. 

Selain itu, tambah Sumarsono, adapula para pedagang yang direlokasi di blok satu dan blok dua,  tepat di depan lapangan parkir. "Saya kira 1500 pedagang sudah dicounter. Jadi pedagang senen sudah ada solusinya terbaik," tutupnya.

Seperti diketahui, sebelumnya kebakaran di Blok I dan II Pasar Senen terjadi pada Kamis 19 Januari 2017 sekitar pukul 04.20 WIB. Kebakaran tersebut melalap habis 1.012 kios pedagang  di lantai 1 hingga 4. Si jago merah baru bisa dipadamkan dalam kurun waktu 60 jam dengan mengerahkan 61 unit mobil pemadam kebakaran serta 155 unit personel damkar dari lima wilayah DKI Jakarta.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement