REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, dijadikannya Jakarta sebagai Pusat Keuangan Syariah dapat menjadi potensi besar bagi Indonesia untuk membidik dana masuk dari Timur Tengah. Ketidakjelasan kebijakan ekonomi Amerika Serikat dapat menyebabkan dana-dana dari negara islam menghindar.
"Apabila kebijakan Trump seperti ini pasti dana-dana dari negara Islam itu menghindar dari Amerika, nah kemana dia, pasti ke negara yang punya pasar cukup besar dan mempunyai aturan yang baik," ujar Jusuf Kalla di Jakarta, Jumat (27/1).
Menurut Jusuf Kalla, Indonesia sudah punya aturan yang baik tentang bank syariah dan merupakan penduduk muslim terbesar. Sehingga, potensinya untuk menarik dana masuk dari Timur Tengah maupun negara-negara islam lainnya cukup besar. Akan tetapi, Indonesia harus bersaing dengan Malaysia yang sudah terlebih dahulu mengembangkan industri keuangan syariah.
Sumber dana bank syariah pada umumnya memang berasal dari Timur Tengah. Kekuatan industri keuangan syariah di Asia dipegang oleh Malaysia, sedangkan Indonesia terlambat 10 tahun untuk mengembangkan perbankan syariah.
"Tapi sekarang makin banyak orang berminat karena kita penduduknya besar, otomatis memiliki pasar yang besar juga mustinya," kata Jusuf Kalla.