Jumat 27 Jan 2017 19:21 WIB

Yayasan Dakwah iHAQi Launching Pesantren Digital

Rep: Fuji EP/ Red: Dwi Murdaningsih
Ustadz Erick Yusuf (kanan) didampingi Tim medsos Pesantren Digital Habibie Yukejaen, menyampaikan paparannya pada acara Grand Lounching Pesantren Digital di Jakarta, Jumat (27/1).
Foto: Republika / Darmawan
Ustadz Erick Yusuf (kanan) didampingi Tim medsos Pesantren Digital Habibie Yukejaen, menyampaikan paparannya pada acara Grand Lounching Pesantren Digital di Jakarta, Jumat (27/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet iHAQi Peduli (DIP) dan Yayasan Dakwah iHAQi melakukan launching Pesantren Digital di Cilandak Town Square, Jakarta pada Jumat (27/1). Pesantren Digital angkatan pertama akan dimulai pada Februari 2017.

Pembina Pesantren Kreatif iHAQi Bandung, Ustaz Erick Yusuf mengatakan, launching ini dalam rangka menginformasikan program Pesantren Digital yang akan segera dimulai. Dalam program tersebut, DIP dan Yayasan Dakwah iHAQi mengumpulkan anak-anak dari rumah yatim, Alfurqon dan Rumah Zakat.

"Anak-anak tersebut akan diikutsertakan pada workshop digital media dan sosial media," kata Ustaz Erick kepada Republika.co.id, Jumat (27/1).

Ia menerangkan, alasan dipilihnya Pesantren Digital karena saat ini banyak sekali perusahaan yang membutuhkan orang-orang dengan skill digital media. Jadi para santri Pesantren Digital akan dilatih digital media dan cara memanfaatkan sosial media dengan baik dan benar.

Ia mengungkapkan, diharapkan para santri Pesantren Digital kedepannya bisa mandiri. Selain itu, mereka juga bisa bekerja di perusahaan-perusahaan yang membutuhkan skill mereka. Hasil akhirnya diharapkan seperti itu.

Tapi, karena ini para santri Pesantren Digital juga mondok, mereka tidak hanya akan belajar digital media dan sosial media saja. "Mereka juga belajar ilmu agama Islam, Alquran, Fikih dan Tauhid agar mereka menjadi anak-anak yang soleh," ujarnya.

Ustaz Erick menegaskan, jadi setelah mereka belajar di Pesantren Digital, mereka tidak menggunakan dan memanfaatkan sosial media dengan cara yang salah serta negatif.

Anak-anak santri Pesantren Digital akan dilatih bagaimana menggunakan komputer, gadget, smartphone dan diajari editing menggunakan smartphone. Kalau ada perusahaan yang memerlukan jasa mereka, mereka nanti sudah siap, terbiasa dan bisa.

"Mereka akan diajari hal-hal semacam itu," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement