Jumat 27 Jan 2017 20:59 WIB

ESDM akan Bagikan 24 Ribu Konverter Kit untuk Nelayan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Konverter Kit
Konverter Kit

REPUBLIKA.CO.ID, JUMAT -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merencanakan pembagian konverter kit sebanyak 24 ribu unit di 26 Kabupaten/kota di Indonesia. Konverter kit yang dibagi termasuk 1.116 unit diantaranya akan dibagikan di Kabupaten Karangasem, Bali.

"Tahun ini membutuhkan 1.116 unit, kami akan penuhi. Kami kasih 1.120, empatnya buat cadangan," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan.

Ia mengatakan, bantuan paket konverter kit sebanyak 1.116 unit akan diberikan kepada nelayan kecil di Kabupaten Karang Asem pada Tahun Angkatan 2017. Pada TA 2016, Kementerian ESDM telah memberikan 625 unit paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) kepada para nelayan di Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem, Bali.

Program tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah dalam diversifikasi BBM ke BBG juga untuk meningkatkan ketahananan energi dan perekonomian masyarakat nelayan serta menekan subsidi BBM.

"Sesuai arahan Presiden, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) ini uangnya rakyat, jadi dikembalikan ke rakyat seoptimal mungkin," katanya melalui siaran resmi yang diterima Republika.co.id, Jumat (27/1).

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk pelaksanaan program penyediaan dan pendistribusian Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil.

Bantuan tersebut dikhususkan kepada nelayan kecil yang memiliki kapal perikanan dengan mesin motor tempel atau mesin dalam yang beroperasi harian (one day fishing).

Pemerintah telah menetapkan kriteria bagi para penerima manfaat yang mendapatkan paket perdana konversi BBM ke BBG. Antara lain nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT) dengan bahan bakar bensin atau solar dan kapal yang digunakan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP).

Sedangkan jenis alat tangkap yang digunakan adalah alat tangkap yang ramah lingkungan serta belum pernah menerima bantuan sejenis dari Pemerintah Pusat, Daerah maupun Badan usaha.

Melalui penggunaan LPG, ia melanjutkan, para nelayan akan menghemat pengeluaran harian dalam penggunaan BBM untuk kebutuhan melaut (one day fishing) sebesar 24,69 persen atau sekitar Rp 11.150 per hari. Jika harga LPG 3 kg per tabung sebesar Rp 34 ribu (LPG non subsidi).

Bahkan, mereka bisa menghemat hingga 62,35 persen atau sekitar Rp 28.150 per hari, apabila harga LPG 3 kg per tabung sebesar Rp 17 ribu (LPG Subsidi).

"Ini memberikan dampak positif bagi ekonomi nelayan karena mereka bisa menghemat pengeluaran biaya bahan bakar," tegas Jonan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement