REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai mengikuti debat Pilkada DKI, kandidat nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni disambut ratusan relawannya di dekat mobil komando. Seperti dua pekan lalu, Agus langsung didaulat untuk berorasi di atas mobil All New Navara Nissan warna hitam tersebut. Agus pun menuruti permintaan tersebut.
Naik ke atas mobil, Agus mengucapkan terima kasih kepada relawannya yang telah memberikan dukungan. "Terima kasih. Relawan, terima kasih. Terima kasih atas dukungannya. Perjuangan belum selesai. Kita ketemu lagi tanggal 10 Februari," kata Agus disambut tepuk tangan relawan pendukung Agus-Sylvi.
Para relawan pendukung tersebut membalasnya dengan menyanyikan yel-yel dukungan. "Ini bukti gue, ini bukti gue, pilihannya selalu setia, dukung Agus-Sylvi," pekik mereka.
Relawan pendukung Agus terus berkerumun di sekitar mobil komando yang dinaiki Agus. Keberadaan mereka ternyata menghalangi jalan dan mengganggu ketertiban area Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, yang menjadi lokasi debat. Mereka pun mendapat peringatan dari Kapolres Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan.
Melalui pengeras suara, Iwan meminta relawan Agus-Sylvi agar bisa lebih tenang dan segera membubarkan diri. "Sudah tahu di sini hotel, banyak pengunjung. Saya harap semuanya tenang, tidak ada yang menggunakan alat, tidak ada yang menghalangi jalan. Silakan bubar," kata Iwan.
Iwan menganggap perilaku pendukung Agus tersebut menimbulkan keributan dan mengganggu. Bahkan, Iwan mengancam akan menggunakan kewenangannya jika para relawan Agus-Sylvi tak memgindahkan imbauannya. "Saudara ribut, yang lain terganggu. Atau kami menggunakan kewenangan kami untuk membubarkan?" tanya Iwan retoris.
Iwan kembali mengingatkan, keberadaan para relawan Agus-Sylvi menghalangi jalan umum. Dia pun meminta agar mobil yang dinaiki Agus segera dimajukan. "Kegiatan saudara jangan sampai mengganggu yang lain. Saudara silakan maju. Saudara menghambat lalu lintas, membuat kendaraan lain tidak bisa lewat. Maju mobilnya, maju," kata Iwan.
Perintah itu segera dituruti oleh Agus yang langsung masuk ke dalam mobil dan melanjutkan perjalanan. Setelah itu, relawan pendukungnya juga turut membubarkan diri.