REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat, mengaku senang dengan kehadiran Antasari Azhar dalam debat kandidat terbuka yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta pada Jumat (27/1) malam. "Dia itu senior saya. Sama-sama anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia GMNI). Dia support selalu," ujar Djarot usai Debat Pilkada DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (27/1).
Seusai menyimak debat tersebut, Antasari mengatakan DKI Jakarta butuh pemimpin yang cerdas dan gesit. Secara eksplisit, Antasari memberikan dukungan kepada pasangan calon pejawat, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot.
Antasari mengaku pernah tinggal di Jakarta selama 10 tahun. Ia lantas mengungkapkan kandidat yang ideal menurut pengamatannya. "Saya perhatikan, Jakarta ini perlu pemimpin dengan pemikiran cerdas dan gesit," komentarnya.
Saat disinggung terkait dukungan resmi, Antasari tidak menjawab secara tegas. Ia hanya memberikan isyarat jika akan mendukung kandidat yang ia anggap benar-benar mampu menjadi gubernur DKI Jakarta. "Yang saya lihat malam ini, hal itu ada di nomor urut dua," ujar Antasari yang pada awal pekan ini (23/1) mendapatkan grasi dari Presiden RI.
Antasari meninggalkan Hotel Bidakara sekitar pukul 22.20 WIB. Pulang lewat pintu belakang, Antasari ditemani oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Hasto sebelumnya juga senantiasa mendampingi Antasari selama dicecar pertanyaan oleh awak media.