REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemkot Bandung terus berupaya membangun Bandung dengan menyeimbangkan antara lahir dan batin. Salah satu upaya yang dilakukan, adalah melaksanakan shalat Subuh berjamaah di masjid-masjid yang ada di Kota Bandung.
Hal tersebut dikemukakan oleh Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil seusai melaksanakan shalat Subuh berjamaah di Masjid Daarut Tauhid, Jalan Gegerkalong, Ahad (29/1). Hadir juga dalam kesempatan tersebut Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo KH Abdullah Gymnastiar yang lebih sering dipanggil Aa Gym.
Kegiatan Subuh berjamaah kali ini, merupakan pekan yang kedua setelah dilakukan pencanangannya beberapa pekan lalu. Sedangkan Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial, melakukan shalat berjamaah di Masjid Al-Hidayah, RW02, Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari.
"Alhamdulillahirabbilalamin, saya sedang berada di Masjid Daarut Tauhid, ini minggu kedua gerakan Subuh berjamaah," ujar Emil sapaan Ridwan Kamil kepada semua jamaah yang hadir.
Emil mengatakan, sesuai dengan surat edaran yang dikirimkan ke seluruh wilayah di Kota Bandung, dirinya berharap masjid yang ada di Kota Bandung diramaikan dengan warga yang melaksanakan sholat subuh berjamaah. "Saya harap sekitar 4000an Mesjid yang ada di Kota Bandung tiap subuh diramaikan oleh orang-orang yang shalat Subuh berjamaah di masjid-masjid terdekat," katanya.
Gerakan shalat Subuh berjamaah ini, menurut Emil, minimal dilakukan sepekan sekali di hari Ahad. Khususnya, ditujukan kepada anak-anak muda Muslim lelaki agar bisa bangun lebih pagi. Kemudian, membangun ukhuwwah islamiyah saat-saat sholat subuh.
"Minimal seminggu sekali dulu berjamaah, lama-lama Insya Allah menjadi setiap hari. Bagian dari konsep membangun bandung yang seimbang lahir batin dan dunia akhirat," katanya.
Emil mengatakan, alasan dirinya mengeluarkan edaran untuk melaksanakan shalat Subuh berjamaah adalah banyaknya masukan dari warga dan berbagai elemen masyarakat termasuk Aa Gym agar ada suatu cara untuk memperkuat ukhuwwah islamiyah.
Sehingga, kata dia, dirinya sebagai sorang pemimpin tanggung jawabnya bukan hanya sebatas pembangunan fisik semata tetapi juga pembangunan bathinnya. "Masukan dari Aa, masukan dari masyarakat, saya putuskan membuat program sholat subuh berjamaah," katanya.
Program ini pun, kata dia, khususnya ditujukan kepada anak muda di Kota Bandung agar akhlakul karimah semakin terbentuk dalam karakter pemuda Indonesia terutama di Kota Bandung. Anak muda, kalau subuh sebaiknya ke masjid terdekat, minimal sepekan sekali.
"Lebih baik kalau tiap hari. Jadi nanti anak muda bangun subuh buat Shalat bisa, maka bangun buat rumah tangga juga bisa," katanya.
Gerakan ini pun, kata dia, merupakan semangat baru untuk membangun negeri dengan kekuatan fisik dan kekokohan mental. Ia memilih shalat subuh, karena itu adalah momen paling sulit biasanya dari sebuah ibadah umat islam dalam bentuk shalat.
Hari ini, kata dia, negeri ini membutuhkan ketenangan rasa lahir dan batin. Apalagi, Bandung saat ini menjadi kota anak muda, dengan masjid paling banyak se Indonesia dengan jumlah 4.000 masjid. "Akan tetapi menurut riset hanya sedikit anak-anak muda shalat berjamaah di masjid," katanya.
Emil berharap, anak anak muda, para mahasiswa, karang taruna yang beramai-ramai mencoba dulu untuk shalat berjamaah. Bagi yang sudah terbiasa, Ia sangat bersyukut tapi bagi yang belum terbiasa harus mencoba dulu.
"Makanya targetnya seminggu sekali, kalau bisa rutin tiap hari ya alhamdulilah, kalau nggak minimal ya seminggu sekali,” katanya.
Emil mengatakan, dirinya memiliki kewajiban agar Bandung di masa depan kotanya kondusif, fisik anak anak mudanya sehat, tapi akidahnya juga kuat kuat. “Plus untuk para calon mertua carilah menantu di shaf paling depan saat shalat berjamaah,” katanya.