REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Seorang anggota polisi wanita (polwan) yang berdinas di lingkungan Polres Indramayu menjadi korban kecelakaan akibat jalan yang berlubang-lubang di jalur pantura Indramayu. Perbaikan terhadap jalan nasional itupun didesak untuk segera dilakukan.
Korban bernama Dewi Nur Kholisah (19). Korban merupakan warga Dusun Karang Cengkeh RT 04 RW 02, Desa Anjatan Baru, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu.
Kecelakaan itu terjadi di jalur pantura Desa Jumbleng, Kecamatan Losarang, Sabtu (28/1) sekitar pukul 11.00 WIB. Saat itu, korban mengendarai sepeda motor Yamaha X-Raide bernopol E 2265 QY.
Kecelakaan tersebut bermula saat korban mengendarai sepeda motornya dari arah Cirebon menuju Jakarta. Saat sampai di Desa Jumbleng, korban berusaha menghindari lubang jalan yang menganga di ruas jalur tersebut.
Korban diduga hilang keseimbangan sehingga terjatuh bersama sepeda motornya. Nahas, saat bersamaan, dari arah belakang korban melaju sebuah mobil truk colt diesel. Akibatnya, kecelakaan tak dapat dihindari.
Mengetahui hal itu, mobil yang belum diketahui nomor polisinya itu langsung kabur ke arah Jakarta meninggalkan korban. Sejumlah warga dan pengendara lain yang sedang melintas langsung berusaha menolong korban. Namun, korban telah meninggal dunia di lokasi kejadian. Korban pun dibawa ke RS Bhayangkara Losarang.
Kapolsek Losarang Kompol I Ketut Sumadhana membenarkan terjadinya kecelakaan lalu lintas tersebut. "Petugas kini sedang menyelidiki kasus kecelakaan ini. Dari keterangan sejumlah saksi, mobil yang menabraknya adalah truk colt diesel," kata Ketut.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Republika.co.id di jalur pantura Indramayu mulai dari Celeng Kecamatan Lohbener hingga Kecamatan Patrol, kerusakan jalan yang parah terjadi secara merata pada jalur dari arah Cirebon menuju Jakarta. Kerusakan serupa juga terjadi pada jalur sebaliknya.
Kerusakan jalan berupa lubang-lubang pada permukaan jalan yang menganga dengan diameter bervariasi, mulai dari sekitar 30 centimeter sampai satu meter, serta kedalaman hingga 50 centimeter.
Para pengguna kendaraan seringkali harus membanting setir secara tiba-tiba agar roda kendaraan mereka tidak masuk ke dalam lubang yang bisa menyebabkan celaka. Hal itu sangat berbahaya karena tidak menutup kemungkinan di belakang mereka ada kendaraan lain yang melintas.
Kondisi itu semakin berbahaya karena musim hujan yang kini sedang berlangsung membuat lubang-lubang menjadi tertutup genangan air. Begitu pula di malam hari karena jalur pantura Indramayu minim penerangan jalan umum (PJU).