Ahad 29 Jan 2017 18:09 WIB

MTW Ingin Indonesia Miliki 20 Juta Usaha Berbasis Masjid

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Pimpinan Majelis Ta'lim Wirausaha (MTW) Ustad Valentino Dinsi memberikan ceramah saat mengisi materi dalam Milad ke-17 Masjid Agung At-Tin, Jakarta, Sabtu (24/12).
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Pimpinan Majelis Ta'lim Wirausaha (MTW) Ustad Valentino Dinsi memberikan ceramah saat mengisi materi dalam Milad ke-17 Masjid Agung At-Tin, Jakarta, Sabtu (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Taklim Wirausaha (MTW) ingin Indonesia mempunyai 20 juta usaha berbasis masjid pada 2030. Karena itu MTW merancang penguatan jamaah masjid agar bisa mandiri.

Ketua MTW Valentino Dinsi menjelaskan, MTW sudah punya peta jalan sampai 2030 dimana targetnya antara lain Indonesia punya 20 juta usaha level UMKM di 100 ribu masjid, 2.000 korporasi menengah dengan aset tiap korporasi Rp 5 triliun, dan 100 korporasi konglomerat dengan aset di atas Rp 30 triliun yang mengelola 10 industri.

MTW akan mengadakan Pelatihan Kader Masjid Mandiri yang pembekalannya akan berisi manajemen masjid, materi tauhid, kebangsaan, dan wirausaha berbasis masjid.

"Ini pelatihan untuk membentuk kader masjid jadi militan. Ada 850 ribu masjid, kita hanya butuh 100 ribu masjid. Kalau tiap masjid punya 200 jamaah militan, akan ada 20 juta jamaah militan," kata Valentino di akhir kajian bertajuk Hafal Alquran Sekeluarga di Masjid Jenderal Sudirman, Ahad (29/1).

MTW memilih masjid jadi basis karena di yaumil akhir, salah satu golongan yang Allah SWT beri naungan adalah mereka yang hatinya terikat pada masjid. Ini kemudian diperkuat dengan menghafal Alquran sehingga lahir pengusaha-pengusaha yang hafal Alquran.

Untuk usaha menengah dan konglomerat, Valentino mengatakan, mereka lebih baik dakwahi. ''Tawari nilai Islam, apa mereka mau berbuat sesuatu untuk Islam? Ada beberapa pengusaha besar Muslim yang terus kami jalin hubungan baik. Insya Allah, kalau keterlibatan kita semua, akan cepat,'' ujar Valentino.

MTW juga punya pembekalan dalam Latihan Dasar, Latihan Lanjutan, arahan dari para ustaz, dan master class bersama para pengusaha besar. Organisasi ini juga terkoordinasi dengan standar yang jelas laiknya korporasi.

MTW mengembangkan tiga basis kompetitif yakni membangun jaringan (silaturahim), co-creation yang prinsip utamanya untuk umat. Ke tiga adalah basis sumber daya baik manusia, alam, dan modal. ''Kami tidak mau menerima charity. Semua harus dilakukan profesional. Kalau dakwah dan sambil bisnis, semua orang senang,'' kata Valentino.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement