REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemprov Jatim menjanjikan kemudahan aksesibilitas para dokter untuk mengabdi di daerah terpencil. Aksesibilitas tersebut juga untuk mendukung agar masyarakat di daerah terpencil tetap terlayani kesehatannya. Hal tersebut disinggung Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf saat membuka Symposium Emergency Dokter di Hotel JW Mariot, Surabaya, Sabtu (28/1).
Wagub Jatim menyatakan, sebaran dokter lebih banyak berada perkotaan dibandingkan pedesaan. Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengibaratkan kondisi tersebut seperti pepatah ada gula ada semut. Artinya, daerah perkotaan masih menjadi tempat berkumpulnya dokter-dokter ahli karena segala unsur yang mendukung kebutuhan medis dan segala sumber ada di kota.
Melihat kondisi seperti itu, ia menjanjikan Pemprov Jatim akan memfasilitasi kebutuhan dokter diantaranya melalui regulasi peraturan, menambah insentif hingga mempersiapkan akses dokter untuk dapat menuju ke lokasi terpencil dan pelosok daerah di Jatim.
Upaya lain yang akan dilakukan Pemprov dengan mewajibkan dan mengirimkan calon dokter untuk mengabdi di daerah daerah terpencil selama satu sampai dua tahun dan akan dipermudah aksesibilitasnya oleh pemerintah.
“Saya membayangkan, jika nanti aksesibilitas jalan tol di Jatim tuntas dan menghubungkan antara satu daerah dengan daerah lainnya akan memberikan motivasi kepada dokter untuk datang ke daerah-daerah terpencil sehingga masyarakat tertangani kesehatannya,” kata Gus Ipul melalui siaran pers.
Gus Ipul juga meminta kepada dokter Intalasi Gawat Darurat (IGD) agar dapat menangani pasien atau penderita secara cermat. Menurutnya, ketelitian dokter IGD dalam menangani pasien sangat dibutuhkan pada pertolongan pertama dalam menerima pasien di sebuah rumah sakit. Peran dokter menangani pasien harus ditangani secara cermat, akurat dan tepat sasaran.
Hal itu dimaksudkan untuk menghindarkan pasien dari bahaya kecacatan dan juga kematian akibat kurang cermat dan tanggapnya dokter maupun tenaga medis dalam menangani pasien.
“Penanganan di tingkat IGD sangat penting sekali. Penanganan dari dokter dapat menentukan nasib atau nyawa dari seseorang. Biasanya, yang masuk ke IGD adalah orang orang yang mendekati kecacatan atau kematian sehingga harus cepat ditolong dan tertangani dengan baik,” ujarnya.
Melalui simposium ini Gus Ipul berharap keterampilan dan keahlian dari para dokter meningkat. Terutama, dalam mengatasi dan menangani pasien-pasien gawat darurat.