REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Petugas Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar mengamankan seorang pemuda karena gurauanya yang mengatakan jika tasnya berisi bom. Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani membenarkan jika salah seorang penumpang diamankan karena gurauanya saat berada di atas pesawat.
"Dia bergurau, dia bilang ada bom di dalam tasnya kemudian langsung dilaporkan ke petugas Avsec bandara," ujarnya, Ahad (29/1).
Dicky menjelaskan peristiwa itu, awalnya pelaku yakni Sulaiman (27) warga Ternate, Kelurahan Sringgu Jaya, Merauke itu rencananya akan bertolak ke Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan menaiki pesawat Wings Air. Saat berada di dalam pesawat dan pramugari sedang merapikan barang-barang tentengan para penumpang di kabin pesawat, lantas menanyakan isi tas dari Sulaiman yang dijawab dengan gurauan bom tersebut.
"Sesaat setelah semua penumpang sudah berada di atas pesawat, pramugari merapikan semua barang bawaan kemudian ada satu tas yang ditanyakan isinya. Tapi Sulaiman ini bilangnya bom dan dilaporkanlah sama pilotnya," katanya.
Atas gurauan dari Sulaiman, pihak Avsec Bandara Internasional Sultan Hasanuddin kemudian menjemputnya di atas pesawat. Usai menjemputnya, kemudian dilakukan langkah sterilisasi untuk memastikan jika di pesawat itu tidak ada bom dan siap untuk penerbangan menuju Bima, NTB. Atas perintah pilot, seluruh penumpang berserta barang tentengan dan barang bagasi diturunkan kembali untuk diperiksa, di mana seluruh penumpang diperiksa di SCP transit.
Sedangkan bagasi dan kargo sebanyak 31 koli itu dikeluarkan dan diperiksa dengan menggunakan sinar X-ray 'loading dock' melalui pintu samping posko guna dilakukan pemeriksaan ulang. Sedangkan pelaku kemudian diinterogasi oleh pihak petugas bandara selama sekitar dua jam lamanya. Adapun tas pelaku setelah diperiksa intensif berisi buku-buku.
"Setelah semua dinyatakan aman dan steril dari bahan peledak, penerbangan dilanjutkan dan pelaku diamankan sementara di Polsek Bandara," kata dia.