Senin 30 Jan 2017 07:25 WIB

Pulang dari Indonesia, Pengacara Muslim Myanmar Tewas Ditembak

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Indira Rezkisari
Pengacara Muslim Myanmar, Ko Ni, ditembak mati saat baru turun pesawat di bandara.
Foto: AP
Pengacara Muslim Myanmar, Ko Ni, ditembak mati saat baru turun pesawat di bandara.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Ko Ni, seorang pengacara Muslim dari National League for Democracy (NLD) ditembak mati sebuah Bandara Internasional Yangon. Insiden itu terjadi pada Ahad (29/1) kemarin dan Ko Ni dilaporkan langsung meninggal di tempat.

"Sopir taksi terdekat juga tertembak saat mencoba melawan pelaku bersenjata itu," kata salah seorang petugas bandara seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (30/1).

Namun, sopir taksi itu meninggal dunia di perjalanan saat menuju rumah sakit. Sedangkan, pria bersenjata yang melakukan penembakan itu kabarnya ditangkap di lokasi kejadian, diidentifikasi atas nama Kyi Lin berusia 53 tahun yang merupakan warga Mandalay, kota kedua terbesar di Myanmar.

Juru bicara NLD Nyan Win mengatakan, Ko Ni baru saja kembali dari Indonesia bersama dengan pejabat pemerintah dan pemimpin Muslim di Myanmar lainnya. Pertemuan itu, turut diikuti pemimpin mahasiswa terkemuka Mya Aye, yang tengah mempelajari pengalaman Indonesia untuk melakukan rekonsiliasi nasional. 

"Saya tidak tahu siapa yang ingin membunuhnya," ujar Nyan Win melalui sambungan telepon, menambahkan insiden itu meninggalkan trauma mendalam.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement