Senin 30 Jan 2017 10:07 WIB

Meski Dapat Pengecualian, Sutradara Iran Ini Menolak Datang ke Oscar 2017

Rep: Dwina Agustin/ Red: Hazliansyah
Sutradara asal Iran Asghar Farhadi
Foto: EPA/PAUL BUCK
Sutradara asal Iran Asghar Farhadi

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Sutradara Iran Asghar Farhadi resmi mengeluarkan pernyataan jika ia tidak akan hadir dalam acara penghargaan tertinggi bagi insan film dunia, Oscar 2017. Keputusan itu berlaku meski pemerintah Amerika Serikat telah membuat pengecualian untuk dirinya.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat (27/1) lalu membuat keputusan untuk melarang warga negara mayoritas Islam masuk ke Amerika Serikat. Salah satu negara yang kena larang tersebut merupakan Iran, sehingga Department of Homeland Security memungkinkan untuk melarang Farhadi masuk Amerika.

Film Farhadi "The Salesman" mendapatkan nominasi untuk Film Asing Terbaik Oscar 2017. Dia sebelumnya juga telah memenangkan gelar tersebut pada 2012 untuk film "A Separation".

"Saya menyesal untuk mengumumkan melalui pernyataan ini bahwa saya telah memutuskan untuk tidak menghadiri upacara Academy Awards bersama sesama anggota saya dari komunitas sinematik," kata Farhadi dikutip dari NME, Senin (30/1).

Farhadi memang tidak memungkiri bisa saja hadir pada perayaan acara Oscar 2017. Namun, alasan keamanan yang diberikan bukan sebuah bentuk yang benar, sehingga dia memilih akan tetap tidak datang meski ada pengecualian untuknya masuk ke Amerika.

"Saya dengan ini menyatakan kecaman saya dari kondisi yang tidak adil dipaksakan pada beberapa rekan saya dan warga dari enam negara-negara lain berusaha untuk secara legal masuk ke Amerika Serikat dan berharap bahwa situasi saat ini tidak akan menimbulkan perpecahan lebih lanjut antara bangsa-bangsa," ujar Farhadi

Sebelumnya, Farhadi menyatakan jika dia akan datang pada acara Oscar. Dia ingin memberikan pidato tentang pendapatnya pada kondisi dunia saat ini. Juru bicara Academy Award pun sempat menyatakan jika pelarangan tersebut dapat mengganggu berlangsungnya acara besar itu hanya karena pelarangan berdasarkan agama dan asal negara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement