REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menduga ada gerakan secara terstruktur, masif, dan sistematis yang ingin memecah belah bangsa Indonesia, khususnya umat Islam. Hal tersebut bisa dilihat dari adanya upaya yang ingin mengadu domba antarelemen, antargolongan di masyarakat.
"Dengan tujuan ingin melihat Indonesia hancur. Maraknya fitnah, ujaran kebencian dan sikap intoleransi yang berkembang saat ini juga menguatkan dugaan tersebut," kata Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi kepada Republika.co.id, Senin (30/1).
Dia menyebut, fitnah yang ditujukan kepada pemimpin bangsa dan pemimpin umat adalah upaya yang sangat sistematis untuk memisahkan umat dengan pemimpinnya. Hal ini, kata Zainut, merupakan bentuk kriminalisasi terhadap pemimpin umat, pembusukan dan demoralisasi terhadap perjuangan umat dan pemimpinnya yang ingin terlaksananya penegakan hukum dan keadilan di Indonesia.
"Saya menduga ada agenda politik yang tersembunyi dari semua ini, yaitu untuk memecah belah kekuatan umat Islam di Indonesia," ujarnya.
Zainut berharap umat Islam lebih cerdas, waspada dan tidak terpengaruh oleh tipu daya, terprovokasi oleh hasutan, dan fitnahan dan tetap istiqomah dalam mengawal proses hukum dan proses demokrasi yang sekarang sedang berjalan. MUI pun berharap lebih mengedepankan semangat musyawarah, dialog, tidak saling menghujat.
"Mari kita menguatkan tali silaturahmi untuk membangun ukhuwah Islamiyyah dan ukhuwah wathaniyyah demi terciptanya Indonesia yang aman dan sejahtera," ujar Zainut.