REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI mengejar target perampungan regulasi Liga 1 2017. Otoritas sepak bola nasional itu memprioritaskan aturan pertandingan yang membatasi pemain tua dan pemain asing dalam kompetisi resmi sepak bola tertinggi di Tanah Air tersebut.
Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono menargetkan regulasi pemain tersebut selesai dalam waktu dekat ini. "Kami akan bekerja untuk finalisasi kebijakan ini. Insya Allah tuntas dalam satu minggu ke depan," ujar dia saat ditemui wartawan di Jakarta, Senin (30/1).
Joko menerangkan, ada tarik ulur antara PSSI dengan sejumlah klub peserta Liga 1 terkait aturan pembatasan pemain tersebut. Paling sulit mencari kesepahaman soal aturan ketat pemain U-23 pada masing-masing tim. PSSI menghendaki klub-klub diwajibkan mendaftarkan lima pemain usia 23 tahun ke bawah dalam Liga 1.
Dari lima pemain U-23 tersebut, tiga pemain di antaranya wajib turun lapangan selama waktu pertandingan penuh.
"Tapi, tidak semua klub setuju. Ada yang setuju. Ada juga yang nggak setuju," kata Joko. Klub yang tidak setuju, punya alasan. Terutama, apakah lima pemain tersebut, boleh ditambah atau dikurangi jika terjadi kendala turun lapangan.
Kebanyakan klub, kata Joko, mengeluhkan jika para pemain U-23 tersebut, dalam kondisi sakit atau bahkan ditarik ke timnas Indonesia.
"Karena dalam permainan secara natural, pemain bisa under performance, dapat kartu merah, atau mendapat akumulasi kartu kuning. Pertanyaan-pertanyaan ini yang harus bisa kami jawab," ujar Joko.
Selain regulasi tentang lima pemain U-23, PSSI juga sedang menyusun aturan lainnya. Yaitu, jumlah pemain usia 35 tahun lebih. Joko mengatakan, PSSI menghendaki, dalam Liga 1, tim peserta kompetisi cuma memainkan maksimal dua pemain di atas usia 35 tahun.
Lain lagi soal batasan pemain asing. PSSI menegaskan kehendak agar Liga 1 menerapkan pola 2+1. Yaitu, hanya membolehkan setiap tim memainkan maksimal dua pemain non Asia dan satu pemain dari Asia. Pola tersebut, mengubah sistem 3+1 yang selama ini diterapkan PSSI dalam kompetisi resmi nasional.