REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, ia sedang menunggu surat penugasan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Begitu surat itu diterima, PD Pasar Jaya akan langsung membangun pasar di Pulau Karya atau pulau-pulau terdekat lainnya yang disarankan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Prinsip dibangunnya pasar di Pulau Karya adalah untuk menyamakan harga kebutuhan sembako di daratan dan kepulauan. "Jadi kami siapkan bentuk-bentuk pasar yang menjadi opsi untuk pemerintah juga termasuk Pak Bupati dan masyarakat sana. Kemudian tinggal dipilih mana yang terbaik. Jadi, kami sarankan beberapa alternatif yang sudah kami siapkan termasuk kita sudah punya konsep buat mereka. Tinggal keputusan dipercepat kalau bisa. Lebih cepat lebih baik, tiga bulan kita target bangun," ujar Arief di Balai Kota, Senin (30/1).
Pasar ini rencananya akan dibuat sebagai pasar perkulakan. Pedagang di pasar ini nantinya akan menjual barang-barangnya ke masyarakat. "Kalau perkulakan nggak menampung pedagang, kecuali yang nanti oleh-oleh, jadi pedagangnya adalah mereka yang punya warung-warung kecil di kepulauan lain. Mereka belanjanya di perkulakan," katanya.
DP Pasar Jaya membutuhkan lokasi yang luas untuk pasar ini. Jika dibangun di pulau penduduk, Arief menilai, hal itu tidak mungkin. "Itu juga mereka di antara pulaunya yang memang mudah diraih. Ini memang masih dimatangkan sama kita semuanya, nanti tinggal ditentukan di pulau mana. Pasar Jaya prinsipnya oke semua. Karena memang bantuan kita kan buat masyarakat menstabilkan sembako," ujarnya.
Anggaran untuk insfrastruktur pasar ini sekitar Rp 9 miliar. "Anggaran Rp 13 miliar plus working capital (modal kerja). Insfrakstukturnya sendiri cuma Rp 9 miliar. Artinya konteksnya kalau lihat pembangunannya sizenya memang cukup memungkinkan," katanya.