REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyatakan target peningkatan produksi blok cepu mengalami perkembangan positif. Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja mengatakan fasilitas yang diperlukan dalam pengerjaan proyek tersebut telah mencukupi.
"Cepu kan sudah bisa full sekarang. Fasilitasnya sudah siap semua. Udah nggak ada lagi kendala," kata Wirat di Jakarta, Selasa (31/1).
Kementerian ESDM mendorong peningkatan produksi blok Cepu setelah mengetahui adanya cadangan minyak sekitar 100 juta barel. Produksi blok yang dioperasikan oleh Exxonmobil akan dinaikkan di atas 200 ribu barel per hari (bph) atau meningkat 20 persen dari target semula.
"Kita harapkan begitu (produkksi 200 ribu bph)," ujar Wirat menambahkan.
Ia menerangkan saat ini progres prok tersebut masih menunggu izin amdal dari Kementerian Lingkungan Hidup. Permintaan uji kelayakan lingkungan itu sempat terhambat karena fasilitas untuk injeksi belum siap.
"Jadi kalau memproduksikan minyak banyak kan gasnya ada yang ikut nih jadi harus dibakar, itu sudah urus izin ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan itu ada batasnya kalau terlalu besar enggak bagus untuk lingkungan," tutur Wirat.
Blok cepu menyumbang 185 ribu bph minyak dari total produksi nasional 820 ribu bph. Itu menjadi sumbangan terbesar saat ini.