Selasa 31 Jan 2017 11:23 WIB

Daerah Hilir Bengawan Solo Diminta Waspada Banjir

Sungai Bengawan Solo
Sungai Bengawan Solo

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, meminta Tim Penanggulangan Bencana di daerah hilir Jatim meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo. "Kami minta daerah hilir Jatim meningkatkan kewaspadaan, sebab ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jatim naik sejak sehari lalu (Senin, 30/1)," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo Budi Hendro, Selasa (31/1).

Kenaikan air sungai Bengawan Solo di hilir Jatim terjadi di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan yang dipengaruhi hujan deras yang terjadi di Ngawi dan sekitarnya pada Ahad (29/1) selain juga hujan lokal. Hujan di wilayah Ngawi cukup deras dengan durasi cukup lama, sehingga dengan cepat menambah debit Bengawan Solo di hilir.

Sesuai data, ketinggian air di Babat, Laren, Karanggeneng dan Kuro, semuanya di Lamongan, masuk siaga I (hijau) dengan ketinggian masing-masing 7,14 meter, 5,05 meter, 3,80 meter dan 1,74 meter. Namun ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro masih belum masuk siaga dengan ketingian 12,70 meter, Selasa pukul 09.00 WIB.

"Ketinggian air di Bojonegoro belum siaga, tetapi ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jatim masih terus merangkak naik," ucapnya.

Kondisi Bengawan Solo disebutnya cukup rawan apabila Selasa (31/1) di daerah hulu Ngawi dan Solo, Jawa Tengah, terjadi hujan deras yang bisa menambah debit Bengawan Solo di hilir Jatim. Ia menambahkan saat ini Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, tidak terjadi banjir. Sementara jika di daerah hulu Ngawi, Jawa Tengah, tidak terjadi hujan maka ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jatim, akan dapat berangsur-angsur surut.

"Ketinggian air Bengawan Solo di Ngawi ada penurunan tetapi sedikit. Ketinggian sekarang 5,60 meter pukul 09.00 WIB, sebelumnya satu jam lalu sempat 5,65 meter," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Ngawi Andik menambahkan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo menambahkan kewaspadaan menghadapi ancaman luapan Bengawan Solo juga banjir bandang tetap dilakukan. "BPBD belum mencabut status siaga menghadapi ancaman bencana banjir luapan Bengawan Solo dan banjir bandang, termasuk bencana tanah longsor selama musim hujan," kata dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement