Selasa 31 Jan 2017 11:41 WIB

Massa Kontra Ahok akan Kawal Pemanggilan Petinggi FPI Rabu Besok

Rep: Muhyiddin/ Red: Nur Aini
Massa yang tergabung dalam GNPF MUI melakukan aksi kawal sidang ahok dengan agenda pemeriksaan saksi di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (3/1)
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Massa yang tergabung dalam GNPF MUI melakukan aksi kawal sidang ahok dengan agenda pemeriksaan saksi di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (3/1)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Massa pendemo yang kontra Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tampak berorasi untuk mengawal sidang kedelapan kasus dugaan penistaan agama di depan gedung Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (31/1).

Dalam orasinya, massa kontra Ahok tersebut mengajak massa untuk mengawal pemanggilan terhadap kedua petinggi Front Pembela Islam (FPI), yaitu Habib Rizieq dan Munarman, serta Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Bachtiar Nasir di Polda Metro Jaya pada Rabu (1/2) besok. Ketiga tokoh aksi demonstrasi 412 dan 212 lalu tersebut rencananya dipanggil sebagai saksi dalam kasus makar dengan tersangka Sri Bintang Pamungkas. "Kita sampaikan siap datang kawal ulama ke Polda Metro, kita kawal Habib Rizieq, Haji Munarman, Ustad Bachtiar Nasir, jangan lupa besok, kita jaga mereka," ujar salah seorang orator dari atas mobil komando di Jalan RM Harsono.

"Siap, Allahu Akbar," jawab para massa kontra Ahok secara serentak.

Sementara, itu anggota kepolisian sampai saat ini masih terus melakukan penjagaan di tengah kawat berduri yang dibentangkan untuk memisahkan massa kontra dan pro Ahok. Massa aksi kontra Ahok yang hadir di lokasi terdiri dari organisasi masyarakat Front Pembela Islam, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI, Gerakan Mahasiswa Pembebasan, Aliansi Pergerakan Islam, dan Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi).

Baca juga: 2.000 Personel Polisi Terkonsentrasi di Setiap Sidang Ahok

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement