REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang melarang visa dari tujuh negara Muslim untuk masuk ke negara tersebut bisa menambah kecurigaan terhadap umat Islam.
"Kalau kita efeknya secara langsung pasti tidak besar karena tidak termasuk disitu, tapi bisa juga menambahkan kecurigaan khususnya untuk yang Islam kan," kata Jusuf Kalla, Selasa (31/1).
Wapres mengatakan, reaksi keras atas kebijakan Trump tersebut justru berasal dari rakyat Amerika sendiri karena membahayakan keutuhan Amerika.
"Orang Amerika itu asalnya adalah para imigran, nilai itu yang mereka pertahankan. Sedangkan ke negara kita tidak punya efek langsung, yang kena justru Amerika sendiri," katanya.
Dengan pelarangan visa dari tujuh negara Muslim tersebut, kemungkinan laju imigrasi akan beralih ke Asia, termasuk Indonesia. Bahkan selama ini wilayah Indonesia menjadi tempat transit para imigran seperti dari Afghanistan yang akan menuju ke Australia.
"Kita terbuka kalau pengungsi, pengalaman yang ada kan kita terima semua. Apakah Rohingnya dari Afghanistan kan kita menerima," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah menandatangani 10 perintah eksekutif. Salah satu di antaranya yakni pelarangan visa kepada warga tujuh negara, yaitu Irak, Iran, Suriah, Libya, Yaman, Sudan, dan Somalia.