Selasa 31 Jan 2017 13:53 WIB

Anggota DPR: Kebijakan Trump Menodai Citra AS

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Teguh Firmansyah
Aksi ekspatriat memprotes kebijakan presiden Trump atas larangan sementara terhadap tujuh negara mayoritas Muslim ke AS.
Foto: AP
Aksi ekspatriat memprotes kebijakan presiden Trump atas larangan sementara terhadap tujuh negara mayoritas Muslim ke AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI dari fraksi Partai Anamat Nasional(PAN) Bara Hasibuan mengatakan, kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump melarang masuknya warga dari tujuh negara yang mayoritas beragama Muslim bepotensi menimbulkan konflik dan mengganggu perdamaian dunia.

''Kebijakan ini akan memperkeruh hubungan antar golongan agama dan menimbulkan permusuhan di berbagai belahan dunia,'' ucap Bara, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (31/1).

Menurut Wakil Ketua Umum PAN  ini, Amerika di kenal toleran dalam kehidupan di dalam negerinya. Secara umum, lanjut dia, Amerika selama ini dikenal menjunjung keberagaman dan toleransi  dalam kehidupan didalam negerinya, terutama dalam soal penerimaan terhadap para imigran.  ''Kebijakan ini jelas menodai citra AS tersebut,'' ucapnya.

Kebijakan tersebut, selain bisa menimbulkan ketegangan dan berpotensi munculnya konflik dunia antaragama. Kebijakan Trump juga tidak efektif dalam memerangi terorisme. ''Walaupun hanya berlaku pada tujuh negara, kebijakan ini bisa memarginalkan umat Muslim lainnya,'' jelasnya.

Bara menilai kebijakan tersebut akan memicu ketegangan-ketegangan baru, karena memang hal ini tidak berdasarkan norma-norma pergaulan global yang berlaku selama ini. Ia menilai, dunia sekarang ini makin menghargai nilai – nilai universal berdasarkan hak asasi manusia dan demokrasi.

''Sebagai negara demokrasi terutua di dunia, AS punya tanggung jawab untuk menjaga dan memperkuat nilai-nilai universal tersebut,'' ungkapnya.

Baca juga, Jokowi Minta WNI tak Resah dengan Kebijakan Imigrasi Trump.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement