Ahad 01 Jan 2017 02:47 WIB

Bandara Kertajati Dapat Bantuan dari Danareksa Investment Management

Rep: arie lukihardianti/ Red: Budi Raharjo
Lanskap maket proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Kab.Majalengka, Jawa Barat, Kamis (14/1).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Lanskap maket proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Kab.Majalengka, Jawa Barat, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka mendapat bantuan pendanaan dari PT Danareksa Investment Management (DIM). Kepastian ini diperoleh, setelah kedua pihak melakukan kerja sama terkait pembangunan bandara tersebut.

Menurut Direktur Utama PT BIJB Kertajati Virda Dimas, perusahaan yang dipimpinnya akan memperoleh pendanaan dari DIM dengan skema reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). Melalui cara ini, nantinya PT BIJB Kertajati akan memperoleh dana segar dari pemberi modal yang akan dikelola DIM dengan nama RDPT Infrastruktur Dirgantara.

"Progres pendanaan lagi berjalan. Dijual per lembar, per unit penyertaannya seribu," ujar Virda kepada wartawan di Bandung, Selasa (31/1).

Virda mengatakan, melalui cara itu maka akan terkumpul dana sejumlah Rp 1,5 triliun untuk percepatan pembangunan BIJB. Nantinya, setiap perusahaan yang berminat diharuskan membeli minimal Rp 100 miliar. "Perusahaannya antara 9-10. Targetnya lima tahun," katanya.

Menurut Virda, sebelum meluncurkan program pembiayaan itu pada Maret mendatang, pihaknya sudah menginformasikan hal tersebut kepada perusahaan-perusahaan yang berpotensi berminat membelinya. "Pesertanya yang mau beli saja. Sebelum launching, kita sounding-sounding ke BPJS, Taspen," katanya.

Proses pembiayaan tersebut, kata dia, sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, Ia pun akan terus mengupayakan pinjaman biaya dari perbankan. Namun, pihaknya mengaku akan terlebih dahulu memperkuat permodalan sebelum melakukan pinjaman ke perbankan. "Inginnya ajeg dulu permodalan, baru pinjaman," katanya.

Saat ini, kata dia, pembangunan fisik BIJB Kertajati masih 27 persen. Pihaknya, menargetkan pada November mendatang sudah tuntas semuanya. Karena, saat ini pembangunan akses jalan masuk sudah 50 persen.

Selain melakukan pengerasan, kata dia, dilakukan juga pengaspalan jalan yang diharapkan tuntas pada Juni mendatang. Adapun untuk pembangunan landasan pacu (runway) sepanjang 2.500 meter, menurutnya sudah tuntas dan akan ditambah menjadi 3.500 meter secara bertahap. "Sisi udara sekarang sudah selesai," kata Virdha seraya mengatakan saat ini tinggal tersisa 800 ha yang belum dibebaskan.

Dari total 1.800 ha lahan yang dibutuhkan, kata dia, telah terbebaskan 1.000 ha. Virdha berharap, Pemprov Jabar terus melakukan pembebasan sesuai masterplan, 1.800 (ha). Pihaknya menargetkan pengoperasian BIJB Kertajati pada 2018 mendatang. "Meski baru 1.000 ha yang dibebaskan, pengoperasian kuartal I 2018," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement