REPUBLIKA.CO.ID, SUNGGUMINASA -- Wapres RI Jusuf Kalla ingin menjadikan kawasan konservasi alam Malino, Kabupaten Gowa sebagai destinasi wisata baru di Pronvinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Sesuai arahan Pak Jusuf Kalla ingin menjadikan Malino sebagai destinasi wisata baru di Sulsel, makanya kita minta masukan konsultan dari Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulsel untuk penataan dan pengembangan wilayah itu," ujar Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan di Sungguminasa, Selasa (31/1).
Dia mengatakan, kawasan pegunungan Malino memiliki daya tarik bagi para pengunjung, baik yang berasal dari dalam dan luar Sulawesi Selatan, maupun mancanegara. Beberapa destinasi wisata yang menjadi daya tarik di Malino adalah gunungnya, lembah, air terjun, kebun teh, taman bunga krisant yang dibina langsung oleh istri Jusuf Kalla, Mufidah JK.
"Dulunya juga sebelum ada arahan dari Pak JK memang sudah ada wacana untuk menjadikan Malino sebagai destinasi wisata baru di Indonesia" ujarnya.
Keindahan alam Malino, menurut dia, telah diminati para pengunjung dari luar Sulsel karena adanya Gunung Bawakaraeng menjadi tantangan para mahasiswa pencinta alam serta kebun teh dan objek lainnya.
Konsultan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Ponvisi Sulsel yang diketuai oleh Prof Tommy Eisenring memaparkan konsep dasar objek wisata alam.
Menurut dia, objek wisata seharusnya memenuhi beberapa kriteria di antaranya konsep antraksi (daya tarik), amenitas (fasilitas penunjang) dan aksesibilitas. "Yang perlu diperhatikan itu ada tiga, antraksinya, amenitasnya dan aksesibilitasnya. Jika ketiga ini terpenuhi, maka kawasan wisata itu akan terus berkembang dan menjadi primadona," katanya.
Sementara itu Asisten II Bidang Perekonomian Setdaprov Sulbar, Syukri menjelaskan jika Malino Raya merupakan gerakan yang tidak sekadar hanya program saja. "Malino Raya merupakan sebuah gerakan besar di mana semua bagian mengambil peranan, seperti dinas pertanian, dinas peternakan, dinas koperasi, dinas kehutanan dan sebagainya," ujarnya.
Pada ekspose yang dipaparkan mantan legislator DPRD Sulsel dua periode ini juga mendapat tanggapan yang positif dari Bupati Gowa Adnan Purichta dengan menyetujui masukan yang diberikan konsultan terkait pembuatan alun-alun.
"Kalau saya sebaiknya alun-alun yang jadi prioritas dan dibuatnya di dekat hutan pinus, karena orang-orang ke malino tujuan utamanya ke hutan pinus. Yang pasti harus ada spot selfie untuk pengunjung yang akan membantu mempromosikan tempat wisata lewat medsos" jelasnya.
Bupati Adnan juga menegaskan pemerintah daerah menunggu kejelasan pembagian tanggung jawab dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tentang tugas-tugas pekerjaan dalam pengembangan Malino.
Malino sendiri memiliki posisi yang strategis sebagai tempat wisata. Jarak lokasi itu tidak terlalu jauh dari Kota Makassar, selain itu udara Malino yang sejuk sehingga menjadi daya tarik utama peloncong ke sana, ditambah dengan hasil alam dan bunga yang menjadi incaran pendatang.
Ia menambahkan, tahun ini Malino mulai berbenah dibenah antara lain dengan memperlebar ruas jalan poros di Malino yang sebelumnya dua bahu jalan diperlebar menjadi empat bahu jalan.
Sehingga akses menuju Malino yang semula membutuhkan waktu dua jam kini diharapkan bisa dipercepat 45 menit melalui jalan alternatif di Pattallassang. Rencananya fasilitas ini akan ditambahkan dengan rest area yang bisa digunakan sebagI tempat persinggahan sebelum tiba di Malino.