REPUBLIKA.CO.ID, QUEBEC -- Pelaku penembakan yang menewaskan enam orang jamaah shalat Isya di Masjid Quebec, Kanada, diketahui telah menyewa sebuah apartemen di dekat masjid. Hal ini terungkap berdasarkan pengakuan seorang tetangga pelaku pada Selasa (31/1) seperti dilansir Reuters.
Pelaku yang diketahui bernama Alexandre Bissonnette (27 tahun), didakwa atas enam tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan lima tuduhan percobaan pembunuhan dengan senjata terbatas setelah pembantaian pada Ahad (29/1) malam di Centre Culturel Islamique de Québec. Polisi mengatakan pemuda keturunan Prancis ini bertindak sendirian.
Bissonnette diketahui mengagumi sosok Presiden AS Donald Trump dan politikus Perancis-kanan Marine Le Pen. "Dia telah pindah ke sebuah apartemen di blok dekat masjid pada Juli lalu," kata seorang tetangga, yang meminta untuk tidak diberi nama.
Tetangga lain yang menghuni di lantai empat tidak pernah berbicara kepada Bissonnette, tetapi sering mendengar dia bermain piano. Sementara seorang tetangga orang tua Bissonnette mengatakan kepada Canadian Broadcasting Corp bahwa pelaku tinggal di apartemen dengan saudara kembarnya.
Polisi menolak untuk membahas motif penembakan itu, tapi teman-teman dan kenalan secara online mengatakan kepada media Kanada yang Bissonnette telah menyatakan sentimen anti-imigrasi, terutama terhadap pengungsi Muslim.