Rabu 01 Feb 2017 08:47 WIB

Muslim Jonesboro Khawatir Dampak Kebijakan Imigrasi Trump

Rep: Marniati/ Red: Dwi Murdaningsih
Masyarakat berunjuk rasa menentang kebijakan Donald Trump yang melarang sejumlah imigran Muslim masuk AS di Bandara Dallas, (29/1).
Foto: AP
Masyarakat berunjuk rasa menentang kebijakan Donald Trump yang melarang sejumlah imigran Muslim masuk AS di Bandara Dallas, (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JONESBORO-- Komunitas muslim Jonesboro, Arkansas, Amerika Serikat mengaku khawatir dengan efek yang akan ditimbulkan akibat penandatanganan perintah eksekutif yang dilakukan Presiden Donald Trump. Imam Islamic Centre Jonesboro, Abdurahman Muhammad Al-Harbi mengatakan kebijakan tersebut semakin menambah masalah yang harus dihadapi oleh populasi Muslim sebagai minoritas.

"Muslim adalah korban dari teror dan Islamofobia. Dan hal ini membuat orang-orang  membenci kita. Dengan adanya kebijakan ini akan membuat kehidupan muslim menjadi lebih sulit,” ujar Al-Harbi seperti dilansir wmcactionnews5.com Selasa (31/1).

Menurut Al-Harbi, pengungsi adalah korban. Namun mereka diperiksa dengan cara yang  sangat teliti. Amerika harus memihak pada kebebasan dan kemerdekaan. Amerika dibangun dengan landasan kasih sayang, akan tetapi kebijakan imigrasi membuat banyak pihak mempertanyakan landasan tersebut.  

Ia mengaku memahami konsep keamanan nasional . Namun kebijakan ini begitu terasa menyudutkan komunitas muslim.

Ia menjelaskan, kebijakan ini mengganggu kehidupan orang-orang tak berdosa yang datang ke Amerika Serikat karena suatu alasan. Cara pelaksanaan kebijakan ini tidak mewakili Amerika.

"Mereka datang ke negara ini karena negara ini berdiri untuk kebebasan. Untuk kesetaraan,” katanya.

Menempatkan kebijakan yang akan mengganggu kehidupan individu atau orang-orang akan membuat warga Amerika melawan. Mereka percaya kebijakan ini tidak diterapkan dengan benar.  Selain itu, beberapa politisi tidak dididik untuk memahami konsep agama Islam secara utuh dan benar. Itulah mengapa kebijakan itu begitu mudah untuk diberlakukan.

Beberapa politisi mengabaikan pendekatan kepada muslim. Jika politisi mencoba untuk melihat kebaikan dalam muslim maka mereka tidak akan menyetujui kebijakan tersebut. Diberitakan sebelumnya, Trump telah mengatur mengenai pembatasan masuknya warga dari Suriah ke AS selama 90 hari. Tak hanya itu, enam negara yang dihuni mayoritas Muslim lainnya yaitu Somalia, Irak, Iran, Libya, Sudan, dan Yaman juga bernasib serupa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement