Rabu 01 Feb 2017 09:32 WIB

Demokrat Tantang Ahok Buktikan Tudingannya ke SBY

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Angga Indrawan
Didi Irawadi Syamsudin
Foto: Republika / Tahta Aidilla
Didi Irawadi Syamsudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin menilai tuduhan anggota Tim Hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bahwa fatwa MUI tentang penistaan agama (Alquran) karena telepon Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada KH Ma'ruf Amin, adalah pernyataan sangat keliru dan tidak berdasar sama sekali.  Karena itu, Demokrat menantang Ahok untuk membuktikan ucapannya tersebut.

Sebab menurutnya, fatwa penistaan agama itu keluar setelah MUI  bersidang dan musyawarah antara Ulama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 11 Oktober 2016. Musyawarah tersebut menghasilkan Fatwa dalam bentuk Pendapat dan Sikap Keagamaan menyikapi pernyataan Ahok terhadap Alquran Surah Al Maidah ayat 51.

''Tidak ada sama sekali Pak SBY meminta Ketua MUI untuk keluarkan fatwa penistaan agama yang ditujukan kepada Ahok,'' kata Didi, dalam siaran persnya, Rabu (1/2).

Oleh karena itu, lanjutnya, pernyataan Ahok tersebut jelas -jelas adalah fitnah yang coba dibangun tim Ahok, dengan maksud mengalihkan dugaan kasus penistaan agama yang sedang dihadapi Ahok. Sehingga, lebih terhormat seandainya Ahok fokus pada masalah yang tengah dihadapinya.

Pakar: Ahok Tahu Percakapan Telepon SBY ke KH Ma'ruf Amin dari Mana?

Pakar: Pasti Ahok Peroleh Rekaman Secara Ilegal

Pernyataan KH Ma'ruf Amin Perkuat Dakwaan Penodaan Agama oleh Ahok

Menurut Didi, tim hukum Ahok lebih elok seandainya konsentrasi menyelesaikan masalah hukum yang dihadapi Ahok dengan mampu membuktikan bahwa penistaan Alquran itu tidak benar. Ini agar masyarakat yang merasa sudah terzalimi oleh sikap dan pernyataan Ahok bisa diyakinkan kembali, sehingga tidak merasa terus terzalimi.

Didi melanjutkan, jika pernyataannya itu hanya fitnah, maka ada konsekuensi hukumnya. Demokrat, Didi menuturkan, juga menyayangkan ucapan-ucapan kasar Ahok pribadi dengan mengancam dan menekan Kiai Ma'ruf Amin di persidangan, yang hanya didasari tuduhan sepihak yang subyektif.  

''Jelas ini adalah sikap yang arogan, kasar dan kurang patut terhadap orang tua dan tokoh ulama panutan bagi NU dan Umat Islam,'' tegasnya.

Blunder Ahok Serang Kiai Ma'ruf Amin: Ironi Perayaan 91 Tahun NU

Mahfud MD: Pernyataan Ahok kepada Kiai Ma'ruf Picu Kemarahan Nahdliyin

GP Ansor DKI : Ahok Tabuh Genderang Perang dengan NU

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement